PURWOREJO, KOMPAS.com - Penipuan berkedok pembangunan pembatas atau median jalan menyasar sejumlah warga pemilik tempat usaha di pinggir ruas Jalan Nasional Purworejo-Yogyakarta, tepatnya mulai pertigaan Don Bosco Kelurahan Borokulon hingga wilayah Bagelen Kabupaten Purworejo.
Penipuan dengan modus tersebut diduga dilakukan secara masif oleh oknum tidak dikenal yang mengaku dari Bina Marga bernama Agus Tanto dalam beberapa hari terakhir melalui pesan WhatsApp (WA).
Baca juga: Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat
Dalam aksinya, oknum berfoto profil dengan pakaian dinas ASN itu menyampaikan kepada para calon korban bahwa akan ada pembangunan atau penambahan median dan pembatas jalan.
Salah satu dampak dari adanya median yakni tertutupnya akses di depan tempat usaha atau rumah. Sehingga membutuhkan biaya untuk kepentingan membuka akses dan pemasangan rambu. Biaya yang ditawarkan senilai Rp 1.250.000 per titik.
“Orang itu mengaku dari Dinas Bina Marga, intinya menawarkan pengajuan pembukaan akses bisa secara kolektif dan meminta uangnya segera ditransfer,” kata seorang pria pemilik usaha perbelanjaan di wilayah Borokulon yang tidak bersedia disebutkan namanya, Selasa (28/5/2024).
Ia dan sejumlah warga lain pun sempat percaya karena oknum tersebut juga mengirimkan sejumlah gambar atau dokumen aturan rencana pembangunan median jalan. Bagi warga yang masih merasa ragu juga diarahkan untuk mengurus secara mandiri ke kantor Bina Marga di Desa Popongan pada hari kerja.
Namun, kecurigaan muncul ketika hendak melakukan transfer uang ke rekening Bank Mandiri atas nama Agus Tanto.
“Kesannya terburu-buru minta ditransfer karena katanya lagi di Semarang. Nah, kami curiganya untuk urusan penting ini kok dilakukan sore-sore cuma lewat WA. Apalagi pakainya rekening pribadi,” ungkapnya.
Atas kecurigaan itu, pria itu pun melakukan konfirmasi kepada rekan yang memiliki akses ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jawa Tengah-DI Yoryakarta. Kecurigaan itu ternyata benar, tidak ada rencana pembangunan median jalan.
“Beruntung kami belum jadi membayar, kalau tidak ya bisa kena tipu,” tandasnya.
Sementara itu, pihak Balai Besar PJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta PPK 2.5 menegaskan tidak ada rencana pembangunan median di jalur tersebut.
Koordinator Lapangan PPK, Suwarno memastikan tidak ada pegawai di kantor tersbut yang bernama Agus Tanto.
“Tidak benar itu. Kemarin juga ada warga yang konfirmasi ke kami soal itu dan sudah kami beri informasi bahwa itu upaya penipuan. Modusnya di ruas kita akan ada median. Kemudian oknum itu door to door dan mengaitkan kantornya di Popongan,” katanya, Senin (27/5).
Suwarno mengungkapkan bahwa modus penipuan tersebut bukanlah tergolong baru. Modus serupa pernah hampir merugikan seorang pengusaha cafe di wilayah Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
“Ada juga pernah di Jogja dengan mencatut nama teman-teman DPUPR. Beruntung calon korbannya sempat melakukan konfirmasi,” sebutnya.
Lebi lanjut Suwarno menyampaikan bahwa PPK 2.5 menangani ruas jalan mulai dari Karangnongko Kabupaten Purworejo hingga Kecamatan Ijo Kabupaten Banyumas. Dia mengatakan, hingga saat ini, belum ada rencana penambahan median jalan di sepanjang ruas itu.
Kalaupun akan ada rencana pembangunan jalan atau median, maka akan diinformasikan kepada masyarakat setempat.
“Jelas tidak akan ada pungutan kepada masyarakat karena memang pembangunan itu kan dari pemerintah untuk fasilitas masyarakat. Yang penting masyarakat hati-hati saja, apalagi mengatasnamakan pemerintah. Bisa konfirmasi ke kami,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.