KOMPAS.com - Berita soal sosok Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Taolin menjadi sorotan pembaca di hari kemarin.
Bupati Agustinus sebelum menjadi bupati adalah seorang dokter ahli penyakit dalam. Sejumlah prestasi diraihnya selama menjadi orang nomor satu di Belu.
Sementara itu berita soal dugaan sejumlah pejabat di Semarang, Jawa Tengah, yang menitipkan anak mereka di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 juga menjadi sorotan.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) memastikan tidak ada titipan dari pejabat tersebut yang lolos.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Selama memimpin, Bupati Belu mensukseskan program berobat gratis dengan sistem kartu tanda penduduk (KTP) bagi warga Belu di seluruh Indonesia.
Program itu dicanangkan pada 26 Juli 2021 atau tiga bulan setelah dia terpilih dan dilantik menjabat Bupati Belu bersama Wakil Bupati Aloysius Haleserens.
"Saya ini dokter yang jadi bupati. Tujuan saya, ingin mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif," kata Agustinus dengan nada serius.
Baca berita selengkapnya: Dokter yang Jadi Bupati di Perbatasan RI-Timor Leste Gratiskan Pengobatan untuk Warga Miskin
Sekretaris PPDB Disdik Kota Semarang Fajriah membenarkan soal informasi adanya sejumlah pejabat yang menitipkan anaknya di PPDB 2024.
Titipan itu dilakukukan dengan cara melobi dirinya saat pendaftaran PPDB di tingkat sekolah dasar atau SD.
Pihaknya pun memastikan tidak ada lobi yang dia loloskan dan itu berlaku untuk semua kalangan, tidak hanya pejabat.
"Insyaallah kami bersih. Siapapun akan kita perlakukan sama," jelas Fajriah saat dikonfirmasi kompas.com, Selasa (25/6/2024).
Baca berita selengkapnya: Sejumlah Pejabat Ketahuan Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang