Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Kompas.com - 26/06/2024, 05:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita soal sosok Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Taolin menjadi sorotan pembaca di hari kemarin. 

Bupati Agustinus sebelum menjadi bupati adalah seorang dokter ahli penyakit dalam. Sejumlah prestasi diraihnya selama menjadi orang nomor satu di Belu. 

Sementara itu berita soal dugaan sejumlah pejabat di Semarang, Jawa Tengah, yang menitipkan anak mereka di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 juga menjadi sorotan. 

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) memastikan tidak ada titipan dari pejabat tersebut yang lolos.

Berikut ini berita populer regional selengkapnya: 

1.  Sosok Bupati Belu Agustinus 

Irwan dan Bupati Belu Agustinus Taolin di acara donasi untuk operasi bibir sumbing dan langit-langit.Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Irwan dan Bupati Belu Agustinus Taolin di acara donasi untuk operasi bibir sumbing dan langit-langit.

Selama memimpin, Bupati Belu mensukseskan program berobat gratis dengan sistem kartu tanda penduduk (KTP) bagi warga Belu di seluruh Indonesia.

Program itu dicanangkan pada 26 Juli 2021 atau tiga bulan setelah dia terpilih dan dilantik menjabat Bupati Belu bersama Wakil Bupati Aloysius Haleserens.

"Saya ini dokter yang jadi bupati. Tujuan saya, ingin mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif," kata Agustinus dengan nada serius.

Baca berita selengkapnya: Dokter yang Jadi Bupati di Perbatasan RI-Timor Leste Gratiskan Pengobatan untuk Warga Miskin 

2. Pejabat titip anak di PPDB Semarang

Ilustrasi PPDB Shutterstock/Mahardhikakarizqi Ilustrasi PPDB

Sekretaris PPDB Disdik Kota Semarang Fajriah membenarkan soal informasi adanya sejumlah pejabat yang menitipkan anaknya di PPDB 2024. 

Titipan itu dilakukukan dengan cara melobi dirinya saat pendaftaran PPDB di tingkat sekolah dasar atau SD. 

Pihaknya pun memastikan tidak ada lobi yang dia loloskan dan itu berlaku untuk semua kalangan, tidak hanya pejabat.

"Insyaallah kami bersih. Siapapun akan kita perlakukan sama," jelas Fajriah saat dikonfirmasi kompas.com, Selasa (25/6/2024). 

Baca berita selengkapnya: Sejumlah Pejabat Ketahuan Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang

3. Saksi kasus kematian siswa SMP di Padang

Anggun Anggriani (32), ibu almarhum Afif Maulana (13), menunjukkan foto anaknya sambil menahan tangis di kantor LBH Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (24/6/2024).KOMPAS/YOLA SASTRA Anggun Anggriani (32), ibu almarhum Afif Maulana (13), menunjukkan foto anaknya sambil menahan tangis di kantor LBH Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (24/6/2024).

Dugaan adanya intimidasi terhadap saksi kasus kematian AM (13) di Padang mencuat. Hal itu diungkapkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang karena adanya perbedaan pernyataan teman AM, A ke LBH dan ke polisi. 

"Keterangan A kepada kami itu saat Idul Adha. Setelah itu kami hilang kontak. Dia menyebut ada pamannya di Polda," kata Direktur LBH Padang Indira Suryani. 

Menurut Indira, pihaknya memiliki bukti surat pernyataan dari A usai diwawancarai LBH Padang. Bahkan, kata Indira, keluarga pernah merekam pernyataan itu lalu kemudian viral di media sosial.

Baca berita selengkapnya: LBH Padang Duga Saksi Kunci Kematian Siswa SMP di Sungai Telah Diintimidasi

4. Siswi tak naik diduga gara-gara lapor pungli

Suasana di SMAN 8 Medan, Sabtu (22/6/2024)Dok Warga Suasana di SMAN 8 Medan, Sabtu (22/6/2024)

M, seorang siswi di SMAN 8 Medan tak naik kelas diduga karena ayahnya melaporkan sang kepala sekolah ke polisi atas dugaan pungutan liar )(pungli). 

Kepala SMAN 8 Medan, Rosmaida Purba, membantah tudingan itu. Rosmaida mengatakan, M tidak naik kelas murni karena persoalan absensi dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan pelaporan pungli yang dilapokan ayahnya. 

"Di semester 1, anak ini 11 hari tanpa keterangan 5 hari sakit, izinnya 4 hari. Jadi di semester 1 tanpa keterangan 11 hari, jumlah seluruh absennya 20 hari. Di semester 2 anak ini sakit 6 hari, izin 3 hari, tanpa keterangan 23 hari. Jadi seluruhnya untuk di semester 2 ini seluruhnya adalah 32 hari," ujar Rosmaida kepada wartawan di SMAN 8 Medan, Senin (24/6/2024).

Baca berita selengkapnya: Soal Pelajar SMAN 8 Medan Tinggal Kelas, Kepsek Sebut karena Absen 52 Hari, Bukan karena Laporan Pungli

(Penulis: Perdana Putra, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Teuku Muhammad Valdy Arief, Rachmawati)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 1 July 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

[POPULER REGIONAL] BKKBN: IQ Rata-rata Indonesia 130 Dunia | Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi

Regional
Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Aksi Heroik Petugas Damkar Salatiga, Terjun ke Sumur Sempit 12 Meter demi Selamatkan Seekor Kucing

Regional
15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com