Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Purple Lovers Community di Kota Semarang, Hias Rumah dan Perabotan dengan Warna Serba Ungu

Kompas.com - 25/06/2024, 07:00 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada yang menarik saat melintasi salah satu perumahan di daerah Kalipancur, tepatnya di Perumahan Griya Penataran Sari, Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Jika pada umumnya rumah rata-rata berwarna putih, satu rumah di sudut jalan itu tampak mentereng berwarna ungu.

Tidak hanya cat rumah, namun hampir semua ruangan dan perabotan di dalamnya juga berwarna ungu.

Mulai dari kendaraan bermotor, mobil, sandal, sepatu, keset, jam dinding, jajanan, lukisan, kompor, panci, televisi, rak buku, dan pernak-pernik hiasan lainnya juga berwarna ungu.

Baca juga: Kisah Perjuangan Rhafi Sukma, Anak Tukang Deres yang Berhasil Diterima di 6 Universitas Luar Negeri

Rumah ungu nan unik tersebut rupanya milik pelopor komunitas pecinta ungu atau yang dikenal dengan Purple Lovers Community (PLC) Semarang, Yuli Fitriani.

Mengenakan dress berwarna ungu, Pipit, sapaan akrabnya, mengatakan, ketertarikannya terhadap warna ungu sudah bermulai saat dia masih berusia belia.

Seiring berjalannya waktu, Pipit mendandani seluruh rumah dan perabotan serba ungu itu sejak 2011.

"Kita harus dapat barang-barang warna ungu, kalau misal tidak ada ya tidak jadi beli. Atau kita pasti tanya ke penjualnya, ada warna ungu tidak? Jadi sesuai sama kesukaan kita," ucap Pipit kepada Kompas.com, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Mengenal Bripda Sherly, Polwan Banyumas yang Hafal Al Quran 30 Juz


Baca juga: Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Ungu disebutkan menggambarkan warna yang elegan

Bagi Pipit, ungu menggambarkan warna yang elegan. Bahkan, konon zaman dahulu warna ungu hanya bisa dipakai oleh kaum bangsawan.

Tidak hanya itu, menurut Pipit, warna ungu juga memiliki keunikan tersendiri dibanding warna lain.

"Ratu Elizabeth juga selalu pakai warna ungu. Meskipun sampai sekarang masih ada orang yang termindset kalau ungu merupakan warna janda. Tapi biasanya orang yang bilang gitu, besoknya dia ikut suka warna ungu," ucap dia.

Tak seperti warga pada umumnya, Pipit juga menghias ruang tamu, dapur, kamar, hingga kamar mandi dengan beragam aksesoris serba ungu.

Bahkan, jika ada suatu kegiatan komunitas, Pipit juga kerap menyajikan sejumlah makanan berwarna ungu.

Baca juga: Mengintip Beautifikasi Stasiun Klaten, seperti Apa Konsepnya?

Dirinya menyebutkan, kini sudah banyak toko atau penjual yang menjualkan pernak-pernik berwarna ungu. Sehingga, tidak sulit bagi para pencinta warna ungu untuk mendapatkan barang-barang incarannya.

"Karena penyukanya juga semakin banyak, maka sekarang nyarinya juga gampang. Ada barang elektronik, pretelan-prentelan lain juga," ucap Pipit.

Sementara itu, Ketua PLC Semarang, Devi Kurniawari, mengatakan, kini komunitas pencinta ungu di Semarang memiliki 16 anggota se-Jawa Tengah. Termasuk anggota dari wilayah Blora, Purbalingga, Wonosobo, Purwokerto, Solo, dan masih banyak lainnya.

"Kalau yang di Semarang ada 7 orang, tapi member Semarang meliputi Jawa Tengah," ungkap Devi.

Baca juga: Mengintip Kerajinan Sarung Goyor Asal Magelang, Buruan Jelang Lebaran, Eksis sejak Era 50-an

Lebih jelas Devi mengatakan, anggota PLC Semarang memiliki profesi yang beragam. Mulai dari pekerja kantoran, guru, kader kesehatan, pebisnis, ataupun wiraswasta.

Biasanya, PLC Semarang mengadakan kegiatan kumpul bersama untuk sekadar bertukar informasi, hingga berkegiatan sosial.

"Sebagian besar anggota PLC Semarang suka warna ungu sejak kecil, bukan sebab FOMO atau ikut-ikutan," ucap dia.

Lebih jelas Devi mengatakan, setiap anggota PLC Semarang juga memiliki kecenderungan warna ungu masing-masing. Ada yang lebih suka ungu tua, ada pula yang menyukai ungu muda.

"Biasanya bisa terlihat ketika kita kumpul, dia lebih sering pakai baju warna ungu tua atau muda. Nah itu sudah bisa ditebak," ucap Devi.

Sementara itu, salah satu anggota lain, Bety Anugrah, mengaku, menyukai warna ungu sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Bahkan, Bety juga menghias pesta pernikahannya dengan warna serba ungu.

"Sampai sekarang. Kalau di meja kerja, propertinya, semuanya barangnya warna ungu," pungkas dia.

Baca juga: Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

15 Kuliner Lontong Khas Nusantara yang Menggugah Selera

Regional
Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Menangkal Potensi Zoonosis Tuberkulosis pada Orang Rimba

Regional
Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi 'Paving Block'

Komunitas Pemalang Bergerak Sulap Sampah Jadi "Paving Block"

Regional
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Regional
Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Pembunuh Terapis di Grobogan Ternyata Sempat Nyabu Sebelum Beraksi

Regional
SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

SPBU di Karanganyar Terbakar, Awalnya Muncul Percikan Api dari Mobil

Regional
Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Pengurus Yayasan Rehabilitasi Narkoba di Sambas Ditangkap Jualan Sabu

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Pengakuan Tahanan di Mataram yang Kabur Usai Sidang, Tak Diborgol dan Rindu Anak

Regional
Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Nekat Bunuh Terapis Pijat Demi Utang Judi, 2 Pria Grobogan Terancam Hukuman Mati

Regional
Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Regional
Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Jasad Penagih Utang Dicor, Karyawati Ini Berjaga Saat Bos Distro Bunuh Korban

Regional
Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang

Regional
Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Kapal Mati Mesin, 12 Dewasa dan Seorang Anak Terombang-ambing di Laut Bangka

Regional
Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com