Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kerajinan Sarung Goyor Asal Magelang, Buruan Jelang Lebaran, Eksis sejak Era '50-an

Kompas.com - 22/03/2024, 15:43 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Sarung goyor buatan Kota Magelang, Jawa Tengah, menjadi buruan menjelang hari raya Idul Fitri.

Eksistensinya bertahan lebih dari tujuh dekade, di tengah marak jenama-jenama kain sarung mapan.

Sarung goyor merupakan salah satu varian dari kain sarung.

Goyor, dalam bahasa Jawa berarti lembek, merujuk pada bahan dasarnya, benang rayon yang lentur atau tidak kaku dan halus.

Kain sarung yang kebanyakan dibuat dengan menggunakan alat tenun bukan mesin itu banyak dijumpai di wilayah Jateng, seperti Surakarta, Sragen, Pemalang, dan Tegal.

Baca juga: BI Purwokerto Siapkan Rp 3,5 Triliun untuk Penukaran Uang Baru, Ini Cara Mendapatkannya

Kota Magelang ternyata turut menjadi tempat pembuatan kain sarung goyor. Jenamanya sudah kondang di kalangan kolektor, yaitu Botol Terbang.

Pemilik usaha Botol Terbang, Umar Saleh Al Katiri (60), mengatakan, permintaan kain sarung goyor selalu meningkat setiap Ramadhan.

Permintaan datang dari tiga agen yang berada di Kota Magelang dan Muntilan, Kabupaten Magelang. Umar hanya melayani ketiga agen ini.

Sekalipun permintaan bisa meningkat sampai 50 persen dibandingkan bulan biasa, Umar tidak menambah jumlah pengiriman kain sarung goyor.

Mengingat terbatasnya jumlah pekerja dan pengerjaan menggunakan alat tenun bukan mesin.

Baca juga: BI Tegal Siapkan Rp 4,6 Triliun untuk Ramadhan dan Lebaran, 74 Titik Penukaran Disiapkan

Ekspor ke Arab Saudi

Seorang penenun kain sarung goyor di perusahaan Botol Terbang, Magelang, Jumat (22/3/2024).KOMPAS.com/Egadia Birru Seorang penenun kain sarung goyor di perusahaan Botol Terbang, Magelang, Jumat (22/3/2024).

Penenun di tempat usaha itu berkisar 15 perempuan yang mayoritas lansia.

“Saya tidak mau ditarget. Ini kerja kerajinan. Kalau diburu-buru, bisa, tapi hasilnya jelek,” ujar Umar di perusahaannya di Kecamatan Magelang Utara, Jumat (22/3/2024).

Dia mampu memproduksi hingga 20 kodi kain sarung goyor per bulan.

Setiap agen lokal mampu menerima 2 sampai 3 kodi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com