Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Amran Gencarkan Pompanisasi, Petani Grobogan Semringah

Kompas.com - 22/03/2024, 16:01 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong percepatan tanam melalui penerapan pompanisasi.

Sistem pengairan ini dapat memberi jaminan ketersediaan air sehingga petani leluasa menanam di segala musim.

Baca juga: Cerita Mentan Amran soal Gagal Panen dan Tidur di Pematang Sawah...

Mentan Amran meyakini bahwa pompanisasi efektif dalam peningkatan produksi hasil panen.

Saat meninjau area pompanisasi di Kabupaten Grobogan, ia juga mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk mitigasi dampak El Nino terhadap penurunan produksi berbagai komoditas pangan, khususnya padi.

"Target kita adalah pompanisasi, yang dulunya tanam satu kali bisa menjadi dua kali, dua kali bisa menjadi tiga kali, air ini kita sedot menggunakan pompa, ini kami lakukan khususnya untuk memitigasi risiko dampak El Nino yang ditimbulkan," ungkap Amran di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024).

Sebagai salah satu wilayah sentra padi di Indonesia, Jateng memiliki lebih kurang 300.000 hektar lahan tadah hujan yang penanamannya dapat dimaksimalkan melalui penerapan pompanisasi.

Untuk merealisasikan program ini, Amran mengatakan, ada Anggaran Biaya Tambahan (ABT) untuk pertanian yang salah satu fokusnya akan digunakan untuk pengadaan ribuan unit pompa.

"Kami sudah siapkan pompa untuk tahap pertama di Jawa Tengah itu 5.000 unit, karena ada 300.000 hektar tadah hujan, yang tanamnya satu kali bisa dua kali, sehingga produksi Jawa Tengah nanti bisa meningkat," kata Amran.

Sukarji, salah satu Petani Desa Beringin, Kecamatan Bojong, menyambut gembira program pompanisasi tersebut.

Dia optimistis produksi padi di wilayahnya akan meningkat lantaran pompanisasi terbukti membantu petani bekerja lebih produktif.

"Dengan adanya pompanisasi ini, kita mau tanam kapan saja bisa, bisa kita majukan juga masa tanamnya, karena ada sumber airnya, yang tadinya itu desa wilayah sini cuma satu tahun satu kali tanam saja, karena adanya pompanisasi ini banyak sekali membantu akhirnya bisa dua kali dalam setahun," jelasnya.

Baca juga: Tiba di Lokasi Terdampak Banjir di Kendal, Mentan Amran Berdialog dengan Para Petani

Sukarji pun berharap pompanisasi ini dapat memberi semangat bagi para petani di wilayahnya.

"Terima kasih Pak Menteri yang sudah memberi bantuan berupa pompanisasi, mudah-mudahan dengan adanya pompanisasi ini, warga semakin semangat bertani, hasil tanamnya lebih baik dan lebih maju," pungkas Sukarji.

Sebagai informasi, dalam kunjungannya ke Kabupaten Grobogan, Mentan Amran menyerahkan bantuan dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar. Bantuan tersebut berupa dua unit pompa air, 15 unit irigasi perpompaan, dan dua unit RJIT.

Di samping itu ada juga bantuan benih padi dan jagung senilai lebih dari Rp 42 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com