Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Karyawan Semarang soal Program Tapera, Takut Uangnya Dikorupsi

Kompas.com - 03/06/2024, 15:13 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah dikeluhkan oleh sejumlah karyawan swasta di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Karyawan swasta asal Kota Semarang, Cintya, mengatakan, selama ini gajinya sudah habis untuk biaya kos, makan, jajan, dan nabung.

"Kalau dipotong untuk Tapera nanti enggak bisa nabung dong. Padahal, nabungnya juga sedikit-sedikit," jelas perempuan yang bekerja di perusahaan swasta tersebut saat ditemui, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Dia mengaku tak ikhlas jika gaji yang dia dapatkan setiap bulan itu akan dipotong untuk Program Tapera yang digagas oleh pemerintah dan DPR tersebut.

"Hidup saja masih kurang-kurang," ujar Cintya.

Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar melakukan pengkajian ulang terkait program tersebut.

"Ya cukup sih, tapi kalau buat Tapera kayaknya aku tidak ikhlas," imbuh Cintya saat ditanya soal besaran gaji setiap bulan.

Hal yang sama dikatakan oleh Sakti, karyawan kontrak sebuah bank di Kota Semarang.

"Ya, masalahnya saya kerja hanya berupa bulan, mentok satu tahun," imbuhnya.

Meski demikian, dia mengaku memahami niat baik yang akan dilakukan pemerintah melalui Tapera. Namun, dia takut jika uang yang diambil dari gaji warga itu dikorupsi.

"Sebenarnya subsidi silang di Tapera tak masalah. Tapi saya takut jika uang tersebut dikorupsi," ujar Sakti.

Menurutnya, yang gajinya dipotong tidak hanya warga melainkan juga pejabat DPR dan pemerintah untuk subsidi silang Program Tapera.

"Seharusnya yang gajinya dipotong itu pejabat dan DPR juga. Tidak rakyat terus. Seharusnya yang dipotong semaunya. Menteri juga dipotong. Sama-sama karyawan kok," imbuhnya.

Baca juga: Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Seperti diketahui, besaran Potongan Tapera diberlakukan sebesar 3 persen dari gaji dengan rincian 0,5 persen ditanggung perusahaan (pemberi kerja) dan 2,5 persen dipotong langsung dari gaji pekerja.

Sementara untuk pekerja mandiri (freelance) wajib membayarkan 3 persen Tapera secara penuh.

Dana yang terkumpul dari pemotongan sebesar 3 persen tersebut nantinya akan dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

Regional
Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Regional
19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

Regional
Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Regional
Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Regional
Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Regional
Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

Regional
6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

Regional
Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Regional
Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com