Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditargetkan Jadi Daerah Penyangga Pangan IKN, Kalsel Jamin Ketersediaan Pupuk

Kompas.com - 02/06/2024, 06:57 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional, khususnya beras.

Hampir setiap tahun, Kalsel mengalami surplus beras hingga mencapai 600 ribu ton sementara untuk kebutuhan lokal hanya sebesar 400 ribu ton.

Hal inilah yang membuat Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menargetkan Kalsel menjadi salah satu penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN).

Baca juga: PJ Gubernur Kaltim Siapkan Peta Jalan Pembangunan Daerah Penyangga IKN

Amran meminta agar Pemerintah Provinsi Kalsel menggenjot produksi beras menjadi 1,2 juta ton pertahun.

Agar target itu bisa tercapai, alokasi pupuk bersubsidi haruslah selalu tersedia.

Untuk itu, pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk untuk Kalsel sebesar 111.316 ton atau meningkat 59.684 ton dari alokasi sebelumnya yang hanya sebesar 51.632 ton.

PT Pupuk Indonesia selaku distributor pupuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di Kalsel agar target tersebut bisa terealisasi.

"Ketersediaan pupuk ini gak ada masalah karena pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan volume pupuk bersubsidi pada tahun anggaran 2024 dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton," ujar Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh disela acara Sosialisasi Pupuk Bersubsidi di Banjarmasin, Kamis (30/5/2024).

Rincian total alokasi pupuk untuk Kalsel kata Tri terdiri dari urea sebesar 47.224 ton meningkat dari sebelumnya yang hanya.27.628 ton.

Adapula pupuk NPK sebesar 51.314 ton atau meningkat dari sebelumnya 24.003 ton. Serta adanya alokasi untuk pupuk organik sebesar 12.778 ton.

Tri mengatakan, saat ini petani diberi kemudahan untuk mendapatkan pupuk karena hanya cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) maka, pupuk bisa didapatkan.

"Kami berharap petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan mudah menggunakan KTP. Petugas kios akan dengan sigap mendampingi dan mengawal proses penebusan pupuk bersubsidi yang selanjutnya pupuk tersebut dapat dimanfaatkan petani yang berhak sesuai dengan ketentuan," tambah Tri.

Baca juga: Sebagai Daerah Penyangga IKN, Kabupaten Tanah Laut Persiapkan 2 Hal Ini

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Imam Wahyudi mengatakan, ditambahnya alokasi pupuk bersubsidi merupakan komitmen kementerian pertanian untuk meningkatkan produksi pangan.

Setelah memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, selanjutnya pemerintah melakukan pengawasan terhadap distribusi hingga bisa sampai ke petani.

"Sehingga petani bisa mengaplikasikannya dalam bentuk tanam sehingga produksi kita meningkat, jadi seandainya ada masalah tolong jangan dikritik programnya tetapi di hajar oknumnya kalau memang ada penyimpangan," tegas Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

Regional
Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Regional
19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

Regional
Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Regional
Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Regional
Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Regional
Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

Regional
6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

Regional
Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Regional
Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com