BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Curug Dogdog, Desa Margahayu, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang menggantung di pohon jambu, Minggu (19/5/2024) pagi.
Penemuan mayat tersebut ramai di media sosial Instagram. Beberapa foto proses evakuasi mayat tersebut diunggah oleh salah satu akun dan viral.
Kapolsek Margahayu, Kompol Imron Rosyadi membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, mayat pria itu bernama Dede Rudi (35) warga Kampung Situ Tarate, Desa Cangkuang Kulon, Kecamaan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Baca juga: Pulang Merantau Lamar Kekasihnya, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri di Hari Pernikahan
Imron menambahkan, jika jenazah Dede Rudi ditemukan menggantung di pohon jambu di sebuah lahan kosong pada pukul 06.00 WIB.
"Itu warga Kampung Situ Tarate, iya ditemuin warga tadi pagi," ujar Imron dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu.
Kedua saksi itu bernama Basir (55) dan Ule Soleh (49). Mereka menemukan jenazah Dede saat tengah mencari sampah dan kayu di sekitaran TKP.
Baca juga: Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri
Kemudian, dia melihat sesosok pria yang sedang berdiri. Awalnya Basir mengira sosok pria tersebut sedang buang air kecil.
"Namun setelah diamati saksi baru melihat jelas bahwa orang yang dilihat di sekitar pohon jambu di lahan tersebut dilihatnya sudah tergantung pada pohon jambu," beber dia.
Mendapati hal itu, saksi Basir langsung memberitahu saksi Ule agar memberitahukan penemuan mayat itu ke pengurus RT dan RW.
"Kita dapat laporan langsung dari warga dan tim langsung menuju lokasi," ujarnya.
Imron mengungkapkan, jenazah Dede Rudi menggantung di pohon jambu menggunakan tali tambang plastik yang diikat ke lehernya.
Hasil identifikasi Tim Inafis Polresta Bandung tak ada luka akibat kekerasan baik senjata tajam atau benda tumpul, selain luka akibat lilitan tali di lehernya.
"Enggak ada luka bekas penganiayaan atau kekerasan ya, hanya luka di lehernya saja," ungkapnya.
Di TKP, polisi menemukan barang bukti berupa ponsel, topi, dan pisau dapur yang diduga milik korban.
"Keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak jenazah yang bersangkutan untuk dilakukan otopsi," jelas dia.