"Memikirkan RJ itu saja tidak pernah apalagi sampai membahasnya," tekan Ahmadi.
Warga juga mempertanyakan proses penanganan kasus yang telah mereka laporkan ke Polda NTB, sehari setelah kejadian atau Sabtu (11/5) 2024).
"Saya selaku anak koban Mali (65), mewakili masyarakat Meninting, Kecamatan Batulayar, kami menuntut agar polisi segera memproses laporan kami."
"Memang SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) sudah keluar, namun belum ada penetapan status tersangka, sehingga belum ada intruksi penangkapan terhadap pelaku," ujar Ahmadi.
Baca juga: Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam
Warga yang terus bertambah di simpang tiga Meninting, termasuk ibu-ibu yang membawa poster, memadati jalan ikut melakukan blokade.
Mereka mendesak Kapolres Lombok Barat memberi penjelasan atas penanganan kasus penyerangan dan pengrusakan.
Di hadapan massa, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, menyampaikan bahwa pihaknya serius menagani kasus keributan itu. Prosesnya sudah sampai tahap pemeriksaan.
"Kami mohon masyarakat memberi waktu pada penegak hukum untuk mengungkap kejadian keributan Jumat kemarin."
"Sudah dilakukan tahap pemeriksaan, bantu kami dengan hal-hal positif, kegiatan memblokir jalan ini akan menganggu kita semua," ungkapnya.
Bentuk keseriusan aparat kepolisian, kata Bagus, adalah telah mengamankan barang bukti berupa mobil truk, rombong, pecahan kaca, dan batu.
"Untuk tahap pemeriksaan pihaknya telah memeriksa 14 orang saksi, termasuk Kepala Desa Rembitan, Lalu Winaksa, sudah diperiksa, barang bukti juga sudah diamankan."
Baca juga: Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga
"Semoga segera kami bisa tetapkan tersangkanya dan menemukan titik terang dari kasus ini," kata Bagus.
Kapolres juga mengimbau masyarakat menjaga kondusivitas wilayah, karena Batulayar merupakan pintu masuk menuju kawasan wisata Senggigi.
Blokade jalan tersebut menyebabkan sejumlah bus wisata terhambat dan para tamu hotel tidak masuk kawasan wisata.
Kapolres meminta warga membubarkan diri dengan tertib dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Meski membubarkan diri, warga mengancam. Jika dalam jangka waktu dua hari tidak ada kejelasan, maka Sabtu (18/5/2024) warga akan memblokade jalan selama 24 jam.
Dari pantauan Kompas.com, pada Rabu sore situasi telah kondusif. Tak ada lagi kerumunan warga, namun aparat kepolisian dan TNI tetap berjaga di sepanjang jalan raya Meninting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.