Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Blokade Jalur Wisata Senggigi, Protes Lambannya Penanganan Kasus Penyerangan di Montong

Kompas.com - 15/05/2024, 17:24 WIB
Fitri Rachmawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

"Memikirkan RJ itu saja tidak pernah apalagi sampai membahasnya," tekan Ahmadi.

Warga juga mempertanyakan proses penanganan kasus yang telah mereka laporkan ke Polda NTB, sehari setelah kejadian atau Sabtu (11/5) 2024).

"Saya selaku anak koban Mali (65), mewakili masyarakat Meninting, Kecamatan Batulayar, kami menuntut agar polisi segera memproses laporan kami."

"Memang SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) sudah keluar, namun belum ada penetapan status tersangka, sehingga belum ada intruksi penangkapan terhadap pelaku," ujar Ahmadi. 

Baca juga: Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Warga yang terus bertambah di simpang tiga Meninting, termasuk ibu-ibu yang membawa poster, memadati jalan ikut melakukan blokade.

Mereka mendesak Kapolres Lombok Barat memberi penjelasan atas penanganan kasus penyerangan dan pengrusakan. 

Polisi telah periksa 14 orang

Di hadapan massa, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, menyampaikan bahwa pihaknya serius menagani kasus keributan itu. Prosesnya sudah sampai tahap pemeriksaan. 

"Kami mohon masyarakat memberi waktu pada penegak hukum untuk mengungkap kejadian keributan Jumat kemarin."

"Sudah dilakukan tahap pemeriksaan, bantu kami dengan hal-hal positif, kegiatan memblokir jalan ini akan menganggu kita semua," ungkapnya.

Bentuk keseriusan aparat kepolisian, kata Bagus, adalah telah mengamankan barang bukti berupa mobil truk, rombong, pecahan kaca, dan batu. 

"Untuk tahap pemeriksaan pihaknya telah memeriksa 14 orang saksi, termasuk Kepala Desa Rembitan, Lalu Winaksa, sudah diperiksa, barang bukti juga sudah diamankan."

Baca juga: Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

"Semoga segera kami bisa tetapkan tersangkanya dan menemukan titik terang dari kasus ini," kata Bagus. 

Kapolres juga mengimbau masyarakat menjaga kondusivitas wilayah, karena Batulayar merupakan pintu masuk menuju kawasan wisata Senggigi.  

Blokade jalan tersebut menyebabkan sejumlah bus wisata terhambat dan para tamu hotel tidak masuk kawasan wisata. 

Kapolres meminta warga membubarkan diri dengan tertib dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Meski membubarkan diri, warga mengancam. Jika dalam jangka waktu dua hari tidak ada kejelasan, maka Sabtu (18/5/2024) warga  akan memblokade jalan selama 24 jam. 

Dari pantauan Kompas.com, pada Rabu sore situasi telah kondusif. Tak ada lagi kerumunan warga, namun aparat kepolisian dan TNI tetap berjaga di sepanjang jalan raya Meninting. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pelajar Tewas setelah Motornya Menabrak Pohon di TTU

Seorang Pelajar Tewas setelah Motornya Menabrak Pohon di TTU

Regional
Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi 'Online' Jadi Modusnya

Kades Brebes Korupsi Dana Desa Rp 977 Juta, Judi "Online" Jadi Modusnya

Regional
Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Cerita Ibu di Sumut Jadi Korban Penipuan hingga Rp 4 Miliar, 3 Anaknya Dijanjikan Masuk Akpol dan TNI

Regional
Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Karanganyar Mulai Dibangun

Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Karanganyar Mulai Dibangun

Regional
Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Razia Hotel dan Indekos di Kebumen, 17 Pasangan Tak Resmi Ditangkap, 3 di Antaranya Pelajar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

4 Jaringan Narkoba Ditangkap di Lampung, Barang Bukti Ratusan Kilogram Sabu

Regional
Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Regional
19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

Regional
Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Regional
Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Regional
Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Regional
Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com