Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Kompas.com - 06/05/2024, 13:23 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana merelokasi warga Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi terjadi longsor susulan. Di tambah lagi, akibat longsor yang terjadi pada Sabtu (4/5/2024), seorang perempuan berinisial AFW (29) tewas.

"Untuk sementara kita sedang lakukan kajian untuk merelokasi warga. Apalagi saat ini cuaca masih mendung dan berpotensi terjadi hujan lebat," ujar Sekretaris BPBD Ende, Yulius Riwu saat dihubungi, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Yulius mengungkapkan, setelah kejadian tersebut, BPBD bersama aparat kepolisian dan pemerintah desa setempat langsung meninjau lokasi.

Di sana, mereka menemukan beberapa rumah warga rawan terdampak tanah longsor. Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya termasuk rencana relokasi.

"Ini yang sedang kita kaji, kalau memang warga nanti tidak mau direlokasi maka mereka akan diungsikan sementara ke rumah keluarga sampai situasi kembali normal," ujar dia.

Baca juga: Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Yulius mengimbau warga tetap waspada. Jika terjadi banjir, tanah longsor segera melaporkan kepada pemerintah setempat dan BPBD.

Sebelumnya, seorang ibu AN (50) dan anaknya AFW (29), warga Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, tertimbun material tanah longsor setelah hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (4/5/2024) sore. Sang anak tewas.

Kasubsi PIDM Sihumas Polres Ende, Ipda Heru Sutaban menerangkan, awalnya AN dan AFW cemas terjadi longsor lantaran hujan deras yang melanda wilayah mereka tak kunjung berhenti.

AN kemudian menyampaikan kepada suaminya, PRF, bahwa keduanya takut terjadi longsor.

Tak lama berselang terdengar gemuruh reruntuhan. Ibu dan anak itu kemudian lari keluar rumah menuju jalan setapak kampung.

"Saat keduanya berlari menuju jalan setapak terjadi longsor dan tembok penahan tanah kampung roboh hingga menimpa keduanya," beber Sutaban.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut memberikan tanda dengan memukul tiang listrik.

Warga pun mulai berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban.

Sayangnya, saat tiba di UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende, dokter menyatakan bahwa AFW telah meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
'Longboat' Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

"Longboat" Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

Regional
Carut Marut PPDB Lampung, Perubahan Regulasi Jadi Penyebab

Carut Marut PPDB Lampung, Perubahan Regulasi Jadi Penyebab

Regional
Pantai Rambak di Bangka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Rambak di Bangka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
192 Bencana di Jateng Terjadi Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 13 Miliar

192 Bencana di Jateng Terjadi Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 13 Miliar

Regional
Eks Ketua PGRI Serang Dituntut 2,5 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Dana PIP Rp 1,3 Miliar

Eks Ketua PGRI Serang Dituntut 2,5 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Dana PIP Rp 1,3 Miliar

Regional
Viral, Video SD Negeri di Magelang Punya Pajero Sport, Begini Faktanya

Viral, Video SD Negeri di Magelang Punya Pajero Sport, Begini Faktanya

Regional
Jokowi Akan Salurkan Bantuan 70.000 Mesin Pompa Air ke Petani, Antisipasi Musim Kemarau Tiba

Jokowi Akan Salurkan Bantuan 70.000 Mesin Pompa Air ke Petani, Antisipasi Musim Kemarau Tiba

Regional
Tertimpa Kapas 300 Kg,  Buruh di Sragen Tewas Saat Bongkar Muat

Tertimpa Kapas 300 Kg, Buruh di Sragen Tewas Saat Bongkar Muat

Regional
Ingin Gelar Kegiatan Seni dan Budaya Gratis? Gedung Seni Budaya Kota Tangerang Bisa Jadi Rekomendasi

Ingin Gelar Kegiatan Seni dan Budaya Gratis? Gedung Seni Budaya Kota Tangerang Bisa Jadi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com