DEMAK, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kian mengkhawatirkan.
Hal itu ditandai dengan meningkatnya pasien gejala DBD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sunan Kalijaga, Demak.
Kepala Bidang Pengembangan Rumah Sakit, Humas, dan Rekam Medis RSUD Sunan Kalijaga, dr Abdul Rohman mengatakan, meningkatkan pasien dimulai sejak awal 2024.
Menurutnya, pada akhir 2023, hanya terdapat puluhan pasien gejala DBD setiap bulannya.
Namun mulai Januari 2024, pasien terus meningkat hingga mencapai 100 kasus di bulan Maret.
"Januari naik ada sekitar 45 kasus, Februari itu ada 70 kasus, kemudian di bulan Maret ada 100 kasus," ujarnya saat ditemui di RSUD Sunan Kalijaga, Selasa (23/4/2024) sore.
Baca juga: Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen
Baca juga: Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal
Adapun per hari ini, Selasa (23/4/2024), setidaknya terdapat 17 pasien yang dirawat dengan gejala DBD dan didominasi usia anak-anak.
"Yang dirawat hari ini ada 17, sampai saat ini ada sekitar 52 pasien yang dirawat sampai hari ini," terang dr Abdul.
Dia menyebutkan, pihaknya juga sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan tambahan apabila pasien bertambah.
"Kita sudah persiapkan, jadi kita tidak pernah menolak untuk kasus demam berdarah atau apa pun kita tidak pernah menolak, kita siap untuk tidak menolak," paparnya.
Abdul menambahkan, gejala DBD memiliki ciri-ciri khusus, sehingga apabila demam tinggi lebih 3 hari hendaknya segera diperiksakan.
"Pola demam berdarah itu dia khas, dia panas kemudian akan memasuki masa krisis mulai hari keempat, lima, enam, tujuh, dia sudah mulai perbaikan," terangnya.
Baca juga: Benarkah Jus Daun Pepaya Mentah Bisa Obati DBD?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.