Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Kompas.com - 23/04/2024, 16:20 WIB
Markus Makur,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

"Uang dari mana kami untuk biaya ke sana. Untuk biaya operasi lahir Apriani saja untung ada BPJS," tuturnya.

Lantaran tak ada biaya ke Bali atau Kupang, ia dan suami memutuskan membawa Apriani ke kampung halaman di Kembur, Manggarai Timur.

Sejak itu, Helena bersama suaminya selalu memikirkan bagaimana cara agar anak bungsu mereka itu bisa berobat sesuai anjuran dokter.

Namun apa mau dikata, kondisi ekonomi menjadi penghalang orangtua ini untuk menyembuhkan sang putri.

Baca juga: Regina, Ibu yang Besarkan Anak Disabilitas Seorang Diri, Terharu Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com

"Sedih juga setiap hari, dia seperti berusaha untuk bangun. Tetapi tidak bisa. Dia juga tidak menangis. Kalau mau minta makan baru dia merengek sedikit," kisah Helena.

Kondisi Apriani ini pun membuat Helena tak bisa beraktivitas seperti biasanya. Ia tidak bisa keluar rumah untuk bekerja seperti sebelumnya karena sang anak harus dijaga 24 jam.

Sebelumnya, Helena biasa mencari uang dengan cara menjadi buruh harian di kebun orang.

"Sekarang ini tidak bisa buat apa-apa lagi. Hanya harap suami saja yang kerja. Paling saya bisa keluar sedikit pas kakaknya dua orang pulang sekolah. Dari pagi sampai siang tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Kordianus Nator (37), sang ayah, mengaku punya kerinduan besar agar anaknya bisa berobat sesuai arahan dokter.

Namun, ia dan istri hanya petani yang tak punya penghasilan tetap. Tampaknya keinginan membawa Apriani berobat ke Bali atau Kupang hanya sebatas kerinduan.

"Hari-hari saya kerja di orang untuk bisa beli beras dan kebutuhan lainnya di rumah. Itu tadi, pikiran tidak tenang." 

Baca juga: Fikar, Anak Ojol Pengidap Thalasemia Terima Donasi dari Pembaca Kompas.com

"Di kepala, hanya ingat anak yang sakit ini. Kapan anak kami ini bisa berobat. Itu saja yang ada di kepala setiap saat," tutur Kordianus.

Selama ini, kata dia, mereka sekeluarga hanya pasrah dan berharap ada mukjizat Yang Mahakuasa untuk kesembuhan Apriani.

"Kami hanya berharap akan ada rahmat Tuhan melalui tangan-tangan orang baik agar Apriani bisa berobat." 

"Untuk kami sendiri, jujur tidak bisa. Mau penuhi kebutuhan hari-hari saja kami ini susah," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com