KOMPAS.com – Mama Maria Mamu (64) yang sudah 36 tahun menderita sakit gondok meneteskan air mata saat menerina dana kemanusiaan Kompas.com bekerja sama dengan platform Kitabisa.com.
Wanita asal Kampung Satarmata, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, itu menerima Rp 12.706.696.
Pemberian donasi ini dilakukan di rumah anak sulungnya, Katarina Gladi, di Kampung Rentung, Desa Benteng Riwu, Kecamatan Borong, Manggarai Timur.
Penyerahan bantuan itu bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2024, Minggu (21/4/2024).
Baca juga: Mari Bantu Maria Mamu, Butuh Biaya Operasi Penyakit Gondok yang Sudah Diderita 34 Tahun
“Terima kasih Kompas.com, terima kasih pembaca Kompas.com dan platform Kitabisa.com yang peduli dengan penderitaan sakit gondok saya."
"Saya berdoa, semoga wartawan dan media Kompas.com selalu sehat serta memberitakan hal-hal kemanusiaan bagi orang-orang susah di seluruh Indonesia,” tuturnya kepada Kompas.com, Minggu (21/4/2024).
Operasi sakit gondok di Rumah Sakit Siloam, Kupang berjalan lancar. Mama Maria Mamu kembali ke Manggarai Timur, Jumat (18/4/2024), dari Pelabuhan Bolok Kupang dengan kapal Ferry Ranaka tiba di Pelabuhan Aimere, Kabupaten Ngada.
“Saya berada di Kupang tiga minggu sampai operasi di Rumah Sakit Siloam dengan biaya BPJS berjalan dengan lancar."
"Anak sulung saya mendampingi saya selama berada di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya bersyukur kepada Tuhan operasi sakit gondok saya berjalan lancar."
"Saya merasakan begitu banyak orang-orang baik yang menolong saya, di antaranya wartawan Kompas.com Manggarai Timur, seorang guru, pegiat komunitas Peduli Kasih Manggarai Timur, Hendrikus Gabu dan seorang polisi, Heribertus Tena dan juga staf Kemensos RI yang mengunjungi saya di sebuah penginapan di Kota Kupang,” jelasnya.
Saat perwakilan yang juga wartawan Kompas.com di Manggarai Timur tiba di rumah anak sulungnya di Kampung Rentung, Desa Benteng Riwu, semua keluarga hadir dan disapa dengan ritual adat Manggarai Timur sesuai budaya masyarakat setempat.
“Saya tidak menduga sebelumnya bahwa ada donasi kemanusiaan bagi saya. Dana kemanusiaan ini, saya pergunakan untuk biaya transportasi saat kontrol ulang di Rumah Sakit Umum Daerah Borong di Lehong serta kebutuhan harian saya."
"Saya tidak memiliki apa-apa untuk membalas kebaikan semua orang, apalagi saya seorang diri setelah suami meninggal beberapa tahun lalu."
Baca juga: Bayi Marselino yang Lahir Tanpa Anus di Manggarai Terima Bantuan Pembaca Kompas.com
"Saya hanya bisa berdoa saja untuk semua orang baik yang sudah menolong saya,” jelasnya sambil membersihkan air mata yang menetes di wajahnya.