Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kearifan Lokal di Sumatera, dari Smong hingga Kelekak

Kompas.com - 22/04/2024, 20:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Dengan demikian, anak akan tumbuh dan terbentuk sejak dini sehingga tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang negatif.

4. Ngidang dan Ngobeng, Sumatera Selatan

Ngidang dan ngobeng adalah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat di Palembang, Sumatera Selatan terkait dengan cara menghidangkan makanan dalam acara adat atau untuk memuliakan tamu.

Dilansir dari laman Kemendikbud, tradisi ini disebut telah ada sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam.

Dilansir dari laman palembang.tribunnews.com, ngidang adalah cara menyajikan makanan di atas kain, sedangkan ngobeng adalah sebutan bagi petugas khusus untuk membantu tamu.

Ngobeng akan berdiri secara berbanjar untuk dengan mengoper makanan atau nampan hidangan ke tempat makan agar makanan segera tiba dan meringankan orang yang membawanya.

Mereka juga akan mengoper kebutuhan tamu seperti ketika makanan atau minuman yang disajikan habis.

Selain makanan, ada pula petugas yang membawa wadah air untuk mencuci tangan.

Tujuannya agar saat ngidang, tamu yang telah duduk bersila dan siap memakan hidangan dapat membersihkan tangannya terlebih dahulu.

Ngidang dilakukan dengan menyajikan makanan di atas kain secara lesehan, dengan jumlah hidangan yang disajikan untuk delapan orang.

Nasi akan diletakkan di tengah,dikelilingi dengan berbagai lauk dan pulur yang ditata di sekelilingnya, begitu pula peralatan makan seperti piring dan cangkir.

Sayangnya tradisi ini semakin jarang ditemukan karena sekarang masyarakat lebih memilih menjamu tamu dengan cara prasmanan.

5. Kelekak, Bangka Belitung

Kelekak adalah kearifan lokal yang dimiliki masyarakat di Bangka Belitung dalam mewariskan kekayaan alam.

Akronim kelekak berasal dari bahasa setempat yaitu “Kelak Kek Ikak” yang artinya “nanti untuk kamu” yang merujuk pada penerus atau generasi selanjutnya.

Dilansir dari laman bangka.tribunnews.com, kelekak adalah sebutan bagi sebidang tanah yang ditanami secara sengaja atau tidak sengaja oleh orang tua pada zaman dahulu dengan beragam pohon penghasil buah (tumbuhan khas daerah).

Kelekak ada yang dimiliki secara pribadi (garis keturunan tertentu), maupun dimiliki secara bersama (milik orang banyak dalam satu kampung atau gabungan dari beberapa kampung).

Kelekak yang dimiliki secara pribadi akan dinamai sesuai dengan nama pemilik awal, sementara yang dimiliki secara bersama akan disebut sesuai nama daerahnya.

Walau demikian,tidak terdapat hukum tertulis terhadap pemeliharaan dan pengambilan manfaat (hasil) dari sebuah kelekak,  kecuali digunakan untuk kepentingan bersama.

Sumber:
gramedia.com  
dishub.acehprov.go.id  
kemenkopmk.go.id  
antaranews.com  
palembang.tribunnews.com  
bangka.tribunnews.com  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com