KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial ND (24) nekat menyewa eksekutor untuk membunuh ibu mertuanya, Mirna (51). ND menyusun skenario dibegal untuk menutupi aksinya tersebut.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan Mirna awalnya dilaporkan tewas dibegal.
“Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur oleh menantunya untuk mengelabui pihak kepolisian. Ini hanya modus,” ujarnya di Polresta Kendari, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga
Pembunuhan berencana ini terungkap setelah pihak kepolisian menaruh curiga kepada ND. Pasalnya, ND memberikan keterangan yang berubah-ubah saat proses pemeriksaaan.
“Karena keterangan ND (Novi) saat diperiksa berubah-ubah terus. Ketika diperiksa berubah, diperiksa lagi berubah, jadi jadi ini yang membuat curiga penyidik,” tuturnya.
Dia mengatakan eksekutor pembunuhan CM dijanjikan uang oleh tersangka ND hingga Rp 15 juta. Namun, baru dibayar Rp 10,3 juta.
ND mengaku nekat melakukan aksinya karena sakit hati terhadap mertuanya Mirna.
“Saya memang ada dendam” kata ND, dikutip dari TribunnewsSultra.com.
ND merasa sejak menikah tidak pernah dianggap oleh keluarga suaminya. Dia menikah dengan suaminya sejak tiga tahun silam.
“Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya saya tidak pernah dianggap bagaimana di keluarganya pak,” ujarnya.
ND menyebut dirinya selalu dituduh menghalangi suaminya memberikan uang ke pihak mertuanya. Selain itu, dia juga dituduh berfoya-foya oleh keluarga suaminya.
Diketahui, suami pelaku bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu instansi pemerintahan.
“Saya katanya yang foya-foyakan uang katanya,” ujarnya.
“Makanya suamiku tidak pernah kasihkan uang ke keponakannya, sama orangtuanya,” katanya.
Sakit ND pun memuncak saat mertuanya membuat anaknya jatuh. Insiden ini pun berujung konflik dengan mertuanya.