Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana di Tana Toraja, 20 Warga Meninggal karena Tanah Longsor

Kompas.com - 17/04/2024, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

Antisipasi agar warga tak jadi korban

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Ida Pramuwardani, mengatakan bahwa BMKG selama ini sudah memberikan peringatan cuaca dini atau early warning terkait potensi terjadinya cuaca ekstrem.

“Kami menyiarkan peringatan dini cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi ke para pemegang kepentingan juga,” ujarnya.

Prakirawan BMKG, Hasmororini, mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang disertai kilat petir, dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Tak hanya itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya mengenai potensi bencana di lingkungannya dan mengetahui cara mengurangi risiko bencana tersebut.

“Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya,” katanya.

Baca juga: Longsor di Tana Toraja, Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas Tertimbun Material

Salah satu kunci paling krusial adalah dengan memutakhirkan informasi dari pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana banjir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa saat ini, semua peralatan untuk deteksi dini bencana tanah longsor - mulai dari indikasi kawasan rawan hingga peringatan cuaca - sudah difasilitasi bagi pemerintah daerah. Sehingga, seharusnya bencana yang menelan jiwa bisa dihindari.

“Jadi penanggulangan bencana ini, ujung tombaknya pemerintah daerah. Sekarang informasi apa lagi yang diperlukan? Peta daerah sudah ada, peta risikonya sudah ada. Terus sekarang, prakiraan cuaca BMKG alatnya sudah ada di situ.

“Teknologi praktisnya untuk melihat gejala alam sudah kami ajarkan. Proses belajar ini juga harus kita dorong ke pemerintah daerah,” tegas Abdul.

Sepanjang 2024, sudah terjadi 172 bencana tanah longsor dengan Jawa Tengah menjadi daerah paling banyak kejadian tanah longsor.

Baca juga: Jalinbar Sumatera Tertutup Longsor, Jalur Wisata ke Krui Tersendat

Penyebab longsor adalah pembukaan lahan

Foto udara area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Foto udara area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024).
Theofilus Allorerung, Bupati Tana Toraja, mengatakan bahwa sebelum terjadi bencana tanah longsor yang menewaskan 20 warga, pemerintah daerah sudah memberikan imbauan kepada warga.

“Pemerintah Tana Toraja sudah melakukan imbauan kepada warga agar waspada terkait adanya tanah longsor dikarenakan intensitas curah hujan dalam sepekan terakhir meningkat cukup tinggi. Memang tak ada hentinya [hujan] dan ada beberapa titik longsor,” katanya kepada wartawan Jufri Tonapa.

Bupati Tana Toraja, Theofilus Alloorerung, justru mengklaim faktor penyebab tanah longsor adalah pembukaan lahan.

"Selain faktor alam, juga bukaan lahan menggunakan racun untuk rumput dan ladang yang dibuka itu baiknya bijak dalam menggunakan," ucapnya kepada wartawan, Minggu (14/4/24) malam.

Baca juga: Longsor di Tana Toraja Tewaskan 18 Warga, Bupati Sebut karena Dampak Pembukaan Lahan

Ia mengatakan bahwa penggunaan racun jika tidak bijak juga cepat atau lambat akan berdampak bagi warga.

"Jika tidak bijak menggunakan racun untuk tanaman itu, maka tanah akan kering dan jika tidak dikelola lebih lanjut ketika ada hujan dengan intensitas tinggi tidak menutup kemungkinan akan ada banjir maupun longsor, ini saran untuk kita semua," tuturnya.

Ketika ditanya langkah apa yang akan diambil untuk mencegah terjadinya bencana serupa, Theofilius mengatakan bahwa pemerintah daerah akan melakukan sosialisasi kepada warga untuk berhenti menggunakan pestisida saat berkebun.

Sebab, menurut Theofilus pestisida tersebut mempengaruhi tekstur tanah yang akhirnya menyebabkan longsor.

“Kami melakukan sosialisasi untuk melakukan reboisasi untuk hutan-hutan yang gundul supaya menyerap air,” tutup Theofilus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com