Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Kompas.com - 16/04/2024, 11:16 WIB
David Oliver Purba

Editor

JAMBI, KOMPAS.com- M (54) dan istrinya NL (53), serta dua anak mereka, V (15) dan FA (9), ditemukan tewas di dalam mobil yang terjebak lumpur di Jalan Dusun Limbur Baru (SP5), Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi, Jumat (12/4/2024) sekira pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Suami, Istri, dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi

Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan mengatakan, keluarga korban menolak otopsi karena menganggap kematian satu keluarga ini murni musibah.

Baca juga: Kronologi Satu Keluarga Tewas dalam Mobil Terjebak Lumpur di Jambi

Singgih menyebut, dari indikasi awal, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan dari satu keluarga yang meninggal tersebut. 

Baca juga: Dugaan Penyebab Tewasnya 4 Orang Dalam Mobil yang Terjebak Lumpur

"Untuk sementara tidak ada indikasi lain penyebab kematian. Karena hasil visum rumah sakit tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Singgih melalui pesan singkat, Selasa (16/4/2024).

Penolakan otopsi juga menyertakan surat pernyataan dari keluarga.

Surat yang diteken oleh Wadi Sepentri (adik ipar M) pada Sabtu (13/4/2024) menegaskan empat poin.

1. Saya menolak dilakukan otopsi dari pihak kepolisian karena kejadian tersebut musibah.

2. Saya menolak dilakukan proses hukum karena kejadian tersebut musibah.

3. Saya tidak akan menuntut pihak mana pun terkait kejadian tersebut baik melalui hukum adat maupun hukum negara Indonesia.

4. Surat pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa paksaan pihak mana pun.

Surat pernyataan dari keluarga korban yang menolak otopsi, Sabtu (13/4/2024) di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, JambiDok Kapolres Bungo, AKBP Singgih Hermawan Surat pernyataan dari keluarga korban yang menolak otopsi, Sabtu (13/4/2024) di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi

Kronologi 

Singgih menjelaskan, kejadian ini berawal saat satu keluarga itu berangkat dari Alahan Panjang, Sumatera Barat, menuju Kabupaten Bungo untuk bersilahturahmi dengan keluarga mereka, Jumat (12/4/2024) sekira pukul 13.00 WIB, menggunakan mobil.

Namun, dalam perjalanan, mobil yang mereka tumpangi terjebak lumpur di jalan milik perusahaan sawit PT SMA.

M sempat menelepon adik iparnya, Wadi, dan memberi tahu bahwa mobil mereka terjebak dalam lumpur pada pukul 18.00 WIB.

Dua jam berselang sekitar pukul 20.00 WIB, Wadi menemukan mobil korban.

Wadi melihat mesin mobil dalam keadaan hidup dan kaca depan mobil tertutup, sedangkan kaca belakang terbuka sekitar 5 cm.

Saat itu, Wadi membuka pintu kiri belakang dan menemukan M, istri, dan dua anaknya, sudah meninggal. Ia pun bergegas melapor ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang.

Penyebab kematian

Dikutip dari Tribun Lampung, Singgih mengatakan, dugaan sementara, satu keluarga itu meninggal akibat menghirup gas beracun dari saluran AC yang tersumbat.

Keempat korban sudah dibawa keluarganya ke Kabupaten Solok, Sumatera Barat, untuk dimakamkan. (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi|Editor: Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com