LAMPUNG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pelaksanaan arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, lebih baik dibanding saat arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten.
Menurutnya, arus balik di Pelabuhan Bakauheni lebih terencana daripada arus mudik di Pelabuhan Merak yang sempat menimbulkan kemacetan panjang.
Hal itu disampaikan Budi Karya saat menggelar konferensi pers usai meninjau arus balik di Pelabuhan Bakauheni pada Minggu (14/4/2024) siang.
"Mungkin ingat di Merak terjadi masalah suatu antrean tetapi Insyaallah bekerja sama dengan Gubernur, Kapolda, TNI, Polri, kita lakukan improvement," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Puncak Arus Balik, 18.461 Pemudik Naik Kereta Api Tiba di Surabaya
Usai melakukan peninjauan dan laporan lapangan, Budi menyebut bahwa pelaksanaan arus balik kali ini terorganisasi dengan baik serta didukung beberapa faktor.
"Saya pikir apa yang direncanakan ini secara tidak langsung memberikan jawaban bahwa perencanaan yang dilakukan arus balik ini jauh lebih bagus daripada pelaksanaan di Merak," katanya.
Baca juga: Melihat Suasana Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak
Jumlah kapal yang dioperasikan pada arus balik ini sebanyak 146 trip. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan arus mudik dari Merak yang hanya 131 trip per hari.
"Terorganisasi dengan bagus, ada jalan tol, ada tempat parkir yang besar, dan ada rest area, bahkan Pak Kapolda (Lampung) sudah membuat rencana atau plan hijau-kuning-merah," kata dia.
"Apalagi dengan adanya dua hari WFH itu membuat lebih rileks," tambahnya.
Meski demikian, untuk antisipasi penumpukan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Budi mengatakan tetap akan ada opsi TBB (tiba-bongkar-berangkat) sebagaimana arus mudik kemarin.
"TBB itu ada beberapa plan, plan pertama TBB itu 3 (trip) dan menurut catatan walaupun 3, itu landai. Jadi artinya sudah landai, konservatif. Tetapi pada besok terutama, kita memberikan opsi menjadi 5 (trip)," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.