Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandu Pemudik, Polisi di Banyuasin Bagikan "Barcode" Akses Jalur Alternatif

Kompas.com - 04/04/2024, 14:57 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com- Barcode untuk pemudik yang melewati jalur alternatif dipasang di beberapa median jalan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, agar dapat dipantau masyarakat.

Barcode ini akan memandu para pemudik melewati jalan alternatif menggunakan aplikasi Google Lens.

Selain itu, masyarakat juga dapat memantau kondisi kepadatan lalu lintas melalui aplikasi tersebut.

Baca juga: Petugas Kebersihan dan Tukang Ojek di Musi Banyuasin Terima THR

Kasatlantas Polres Banyuasin AKP Indrowono mengatakan, untuk memudahkan masyarakat mereka memasang banner barcode itu mulai dari simpang Y KM 14, SPBU Sukajadi KM 15, Pasir Putih Bawah KM 16, Pasir Putih Atas KM 16, simpang Semuntul KM. 17.

Kemudian, simpang Alfa One KM 18 dan di simpang Sungai Rengit KM 20.

"Barcode Jalan Alternatif (BAJA) juga dibagikan petugas di lapangan dengan brosur scan barcode maps ini agar bisa langsung diketahui pemudik," kata Indrowono, Kamis (4/4/2024).

Dalam scan barcode tersebut, jalur alternatif yang digerakkan adalah pada Jalur Lintas Timur (Jalintim) di Kecamatan Talang Kelapa mulai dari KM 12 Palembang sampai KM 20 Banyuasin.

Di sana, lalu lintas sepanjang 8 kilometer diprediksi menjadi titik rawan kemacetan dikarenakan padatnya pemukiman penduduk serta lebar jalan nasional hanya 6,8 meter serta banyaknya kendaraan besar yang melintas.

"Mengapa kami buat seperti ini? Karena di wilayah itu seringkali terjadi kepadatan arus lalu lintas di jalur lintas timur ini akibat sempitnya badan jalan, minim bahu jalan serta volume kendaraan yang meningkat pada jam dan waktu tertentu," ujarnya.

Baca juga: Jalan Palembang-Betung Rawan Macet, Pemudik Disarankan Lakukan Perjalanan Siang Hari

Untuk penggunaan barcode tersebut, warga cukup menggunakan aplikasi Google Lens.

Kemudian, rute perjalanan alternatif pun akan muncul melalui Google Maps. Setelah itu, pengguna tinggal memilih rute awal dan tujuan pemudik.

"Setelah itu akan muncul rute perjalanan yang akan dilalui. Pilih items paling bawah (kata selesai) yang merupakan lokasi akhir jalur alternatif atau jalan keluar. Selanjutnya klik mulai, maka pemudik atau pengguna jalan akan mulai dipandu melintasi jalur alternatif," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com