Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Jembatan Ampera yang Sempat Tersulut Api Saat Ledakan Jukung di Sungai Musi

Kompas.com - 02/04/2024, 14:07 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polrestabes Palembang masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal jukung Bintang Kejora usai mengangkut solar dan Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Terapung nomor 27-255 03 di Sungai Musi.

Pantauan di lapangan, Jembatan Ampera yang menghubungkan dua wilayah Kota Palembang antara hulu dan hilir ini terlihat menghitam di bagian bawah karena sempat tersulut api saat kapal jukung pembawa BBM tersebut terbakar.

Menurut Mamad (38), salah seorang pengemudi speedboat Ampera mengatakan, jukung Bintang Kejora membawa BBM dari SPBB terapung di kawasan 5 Ulu.

Baca juga: Perahu Jukung yang Meledak di Sungai Musi Angkut Solar dan Pertalite

Ketika terbakar, bangkai kapal hanyut terbawa arus hingga sampai ke bawah Jembatan Ampera dan terhenti di Musi IV.

"Iya bagian bawah Ampera sempat terkena api, itu sedikit menghitam di bagian tengah jembatan," kata Mamad, Senin (2/4/2024).

Mamad mengungkapkan, saat kejadian ia sedang berada di rumah di kawasan 5 Ulu. Ia mendengar ledakan sangat keras dari ledakan jukung hingga membuanya terkejut.

Baca juga: Jembatan Ampera Ditutup 3 Jam Saat Malam Tahun Baru

"Sekitar jam 8 itu lagi santai di rumah, suaranya keras sekali. Saya keluar langsung melihat ada jukung sudah menghanyut, kondisinya terbakar," beber dia.

Melihat kejadian tersebut, Mamad menghidupkan speedboat miliknya menuju perairan. Ia khawatir bangkai kapal itu akan menyambar perahu ketek maupun speedboat yang ada di bawah Ampera.

"Untunglah ke tengah, jadi tidak ke kawasan dermaga, karena arus sungai cukup deras," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Joni (45). Saat kejadian berlangsung, ia masih berada di kawasan dermaga pasar 16 Ilir Palembang.

Suara ledakan jukung tersebut sangat keras hingga membuat dia terbangun dari tidurnya. 

"Orang-orang teriak semua, kapal terbakar. Saya langsung bangun, ternyata jukung itu sudah berada di tengah Ampera," ungkapnya.

Saat jukung melewati Ampera, warga bersama petugas berupaya memadamkan kapal tersebut. Jukung itu kemudian terhenti di sekitar Jembatan Musi IV.

"Awak kapalnya sudah lompat duluan ke sungai, biasanya jukung itu memang membawa solar sama Pertalite," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, perahu jukung yang meledak dan terbakar di perairan Sungai Musi, Palembang, memuat BBM jenis Pertalite dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Terapung nomor 27-255 03. Bahan bakar itu akan dibawa ke kawasan Jalur, Kabupaten Banyuasin.

Kepala Polrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, kejadian bermula ketika perahu jukung yang dikemudikan Askolani mengisi BBM di lokasi tersebut.

Pada pukul 18.00 WIB, SPBB Terapung tutup dan perahu tetap bersandar di lokasi kejadian. Sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi ledakan yang berasal dari badan perahu jukung.

Ledakan memaksa semua awak kapal melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri. Namun, Askolani ditemukan tewas karena tenggelam.

Sementara itu, dua orang ABK Dedi dan Krisna kritis dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan satu lainnya bernama Endut masih dalam pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Iriana Borong Produk Kerajinan Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Saat Iriana Borong Produk Kerajinan Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Regional
Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Regional
Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Regional
Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Regional
Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Regional
Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Regional
Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Regional
Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Regional
Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Regional
43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

Regional
PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Regional
Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Regional
Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Regional
Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Satu Korban Balon Udara di Ponorogo Meninggal, Sempat Alami Luka Bakar 63 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com