PALEMBANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan memastikan bahwa Aiptu FN menembak dua orang debt collector dengan menggunakan airsoft gun, bukan senjata api dinas milik anggota kepolisian.
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumsel Kombes Agus Halimudin mengatakan, Aiptu FN sebelumnya berdinas di Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Lubuklinggau.
Ketika bertugas, Aiptu FN pun menangkap pelaku kejahatan yang menyimpan air softgun.
Baca juga: Aiptu FN Penembak Debt Collector Tak Bayar Cicilan 2 Tahun, Kini Jadi Buronan
"Airsoft gun itu kemudian dibawa oleh Aiptu FN dan digunakan, sebelumnya dia memang anggota Reskrim," ujar Agus di Palembang, Senin (25/3/2024).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Anwar Reksowidjojo menambahkan, mereka saat ini telah menyita berbagai barang bukti.
Antara lain berupa satu unit mobil, pisau sangkur, dan pakaian yang digunakan saat kejadian berlangsung.
Sementara itu, airsoft gun yang digunakan oleh Aiptu FN telah dibuang ke Sungai Musi.
"Informasi pistolnya dibuang di Jembatan Musi VI, diduga air softgun. Senjata tajamnya sudah diserahkan," kata Anwar.
Baca juga: Aiptu FN Penembak Debt Collector di Palembang Ditangkap
Anwar pun memastikan bahwa laporan dari Aiptu FN maupun korban penusukan yang berasal dari debt collector akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Namun, polisi saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Propam terkait status dari Aiptu FN.
"Masih dalam proses pemeriksaan, sekarang statusnya masih saksi. Anggota juga masih di lapangan mencari alat bukti tambahan," sambung Anwar.
Diberitakan sebelumnya, dua debt collector bernama Deddi Zuheransyah (51) dan Robert Johan Saputra (35) dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka tusuk dan tembak dari Aiptu FN.
Baca juga: Kapolres Lubuklinggau Sebut Aiptu FN Penembak 2 Debt Collector Tak Dibekali Senjata
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @palembang.sigap terlihat kejadian tersebut berlangsung di area parkir mall PSX Palembang sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu, Aiptu FN bersama istrinya baru saja turun dari mobil. Kedua debt collector tersebut kemudian mendekati Aiptu FN untuk menanyakan soal cicilan mobil yang sudah dua tahun tertunggak. Dari sinilah insiden berawal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.