LUWU UTARA, KOMPAS.com – Hujan deras di wilayah hulu Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat Sungai Rongkong di Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta Selatan meluap.
Meluapnya Sungai Rongkong diperparah dengan jebolnya salah satu tanggul penahan air di desa tersebut.
Kepala Desa Lembang-lembang, Arwis Ansar mengatakan banjir terjadi sejak Kamis (28/3/2024) malam lalu dan hingga Minggu (31/3/2024) belum juga surut.
“Banjir pertama pada Senin (25/3/2024) kemudian banjir susulan terjadi pada Kamis (28/3/2024) malam, dan sampai sekarang sudah tiga hari tidak ada tanda-tanda surut."
"Apalagi hujan deras terus terjadi di wilayah hulu,” kata Arwis Ansar saat dikonfirmasi, Minggu sore.
Baca juga: Banjir Bandang dan Rob Rendam 110 Rumah Warga di Bima
Ketinggian banjir bervariasi antara 50-150 sentimeter yang merendam permukiman warga, ruas jalan, dan tanaman pertanian serta perkebunan.
“Kasihan kami di Lembang-lembang ada 70 unit rumah warga terendam banjir di dua dusun yaitu Dusun Bala Kajang 55 unit rumah, dan Dusun Dadeko 15 unit rumah, aktivitas warga pun lumpuh,” ucap Arwis Ansar.
Lanjut Arwis Ansar, selain permukiman warga ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan warga terendam.
“Sesuai data kami di dua dusun yang terdampak, ada 250 hektar lahan pertanian yang rusak akibat banjir, di antaranya jagung, kelapa sawit, kakao, dan kacang tanah."
"Kalau tanaman jagung dan kacang tanah bisa dipastikan sudah gagal panen sebanyak 100 hektar,” ujar Arwis Ansar.
Menurut Arwis Ansar, sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat yang aman dari banjir guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian
“Mereka mengungsi ke rumah kerabatnya atau keluarganya yang terbilang aman dari banjir,” tutur Arwis Ansar.
Warga berharap Pemerintah bisa menyalurkan bantuan bahan makanan ke warga dan alat berat untuk mengatasi banjir.
“Sebisa mungkin Pemerintah membantu penanganan sementara kepada warga berupa bahan makanan pokok guna kelangsungan hidup warga."
"Apalagi saat ini di bulan puasa, dan yang paling penting adalah memberi bantuan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol,” kata Arwis Ansar.
Baca juga: Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.