Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspal Jalur Pantura Terkelupas Setelah Terendam Banjir di Demak

Kompas.com - 24/03/2024, 17:14 WIB
Nur Zaidi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com- Banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan Demak, Jawa Tengah, pada 17 Februari 2024 disebut-sebut lebih parah dari sebelumnya.

Hal ini ditandai dengan banyak kerusakan di sejumlah ruas jalan dan bangunan-bangunan yang terdampak.

Banjir saat ini berangsur surut dan kerusakan infrastruktur mulai terlihat seperti di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar.

Baca juga: Polri Terjunkan Tim Trauma Healing hingga Dokkes untuk Korban Banjir Demak

Lokasi ini menjadi wilayah terparah dengan genangan air mencapai 3 meter.

Pantauan Kompas.com, Minggu (24/3/2024) sejumlah bangunan nampak rusak dan aspal di Jalur Pantura Demak-Kudus turut mengelupas, tepatnya di Desa Karanganyar.

Aspal yang mengelupas memanjang puluhan meter, dan jalan berlubang juga terjadi di sejumlah titik.

Dalam Desa Karanganyar, alat berat dan beberapa pekerja tampak memperbaiki jalan yang berlubang dampak banjir.

Pengguna sepeda motor asal Kudus, Nian Hadi (42) mengatakan, ruas jalur di Pantura Desa Karanganyar baru diperbaiki selepas banjir Demak pada Februari 2024.

"Iya mengelupas, padahal baru diaspal," kata Nian kepada Kompas.com di Jalur Pantura Demak-Kudus, Minggu (24/3/2024).

Baca juga: Banjir Jateng Menyisakan Kudus, Demak, dan Pati, 29.000 Orang Tinggal di Pengungsian

Setelah banjir surut, Nian datang ke Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, untuk membantu membersihkan rumah warga yang terdampak.

"Dua bulan kok banjir dua kali, saya sambatan," tukasnya.

Warga Desa Karanganyar, Agung Purnomo (54) mengatakan, banjir kedua di Desa Karanganyar, selain menyebabkan banyak kerusakan juga membawa lumpur.

"Parah ini, kemarin lumpurnya tidak seberapa," katanya.

Sementara untuk kondisi bangunan rumahnya saat ini masih baik-baik saja. Namun untuk harta benda sudah hanyut pada banjir pertama.

"Alhamdulillah rumah selamat, keluarga selamat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com