Selain cuaca, Vini juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang masih buang sampah sembarangan dan tidak membersihkan tempat-tempat penampungan air.
"Sanitasi lingkungan menjadi faktor penentu meningkatknya DBD, misalnya saja tidak ada tempat memungkinan untuk berkembang biaknya nyamuk DBD, maka penularan DBD tidak akan terjadi," terangnya.
Dinkes Jabar pun tak pernah henti-hentinya mengajak masyarakat untuk menerapka gerakan 3M plus sepanjang tahun mulai dari menutup tempat tempat air, menguras atau membersihkan air 1 minggu sekali, dan memanfaatkan benda benda yang tidak terpakai.
"Plusnya itu memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk di tempat penampungan air, menanam tanaman seperti lavender atau yang tidak sukai nyamuk, dan tidak menggantung pakaian," tambahnya.
Baca juga: 627 Warga Jakarta Terjangkit DBD, Diprediksi Terus Bertambah hingga Mei 2024
Vini menambahkan, Dinkes Jabar telah melakukan pencegahan melonjaknya kasus sejak akhir tahun lalu.
Namun yang terpenting adalah masyarakat harus berperan aktif menjadi lingkungan agar tetap bersih.
"Kita sudah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan, lala kita juga sudah mengirimkan logistik untuk DBD seperti larvasida, abate, pemeriksaan DBD dengan NS1 untuk deteksi dini. Lalu kita juga sudah kirim APD untuk fogging pencegahan DBD," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.