Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.400 Kaleng Miras Ilegal asal Malaysia Diamankan di Pedalaman Lumbis

Kompas.com - 24/03/2024, 14:06 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tim Inteligen Gabungan, dari Satgas Catur Badan Inteligen Strategis (BAIS) TNI, dan Intel dari Unit Kodim 0911 Nunukan, Kalimantan Utara, menggagalkan masuknya 2.400 kaleng miras ilegal asal Malaysia, Jumat (23/3/2024) pukul 03.00 Wita.

Dantim BAIS 12 Lumbis, Serka Syahron mengatakan, miras dengan merk Huster tersebut, hendak diselundupkan melalui jalur Sungai Sembakung yang terhubung dengan sungai di Malaysia.

"Kita mengamankan miras Malaysia merk Huster sebanyak 100 karton, dengan total 2.400 kaleng," ujar Syahron dihubungi Minggu (24/3/2024).

Baca juga: Lanal Nunukan Tangkap Speedboat Bermuatan 143 Miras Ilegal

Petugas mengamankan 3 pelaku penyelundup miras yang merupakan warga Kecamatan Seimanggaris. Mereka adalah AH, UF, dan ZD. 

Syahron mengungkapkan, miras ilegal tersebut rencananya akan dibawa ke Seimanggaris dan dijual Rp 900.000 per karton.

"Kalau ditotal, harga 100 karton miras tersebut sekitar Rp 90 juta," jelasnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Politik Uang di Nunukan, 2 Caleg Terpilih Akan Dihadirkan ke Persidangan

Pengungkapan kasus, sambung Syahron, berawal dari operasi pengawasan sejumlah titik lokasi yang dicurigai sebagai tempat bongkar muat miras ilegal asal Malaysia di wilayah Lumbis.

Saat itu, petugas petugas mengintai mobil Grand Max hitam dengan Nomor Polisi DD 8042 ZH.

Mobil pikap dengan muatan tertutup rapat terpal hijau tersebut, keluar dari simpang Jalan Desa Kalampising ke Jalan Trans Kaltara, kemudian melaju ke arah Seimanggaris.

"Petugas yang curiga memberhentikan mobil tersebut. Namun mobil yang terindikasi memuat miras ilegal tersebut malah tancap gas. Sempat terjadi kejar-kejaran, dan akhirnya mobil berhasil diberhentikan paksa," imbuhnya.

Saat barang muatan dicek, petugas menemukan 2.400 kaleng miras dari Malaysia. Mobil tersebut kemudian dibawa ke Koramil 0911-05 Lumbis. 

Syahron mengungkapkan, penyelundupan barang ilegal di area Lumbis dan sekitarnya, biasanya memanfaatkan jalur Sungai Sembakung.

Mereka memasukkan miras ilegal dengan kapal ketinting (kapal kayu) dari Malaysia, menyusuri jalur sungai perbatasan, dan dilakukan dini hari.

Aktivitas tersebut menjadi aksi perdana para penyelundup sejak 3 bulan terakhir. Sebab debit air Sungai Sembakung mengering, akibat kemarau yang melanda Nunukan sejak akhir Desember 2023.

"Jadi sepekan terakhir, Lumbis diguyur hujan yang membuat air sungai naik. Ketika debit Sungai Sembakung mulai naik, kita harus mewaspadai jalur tersebut," ungkap dia.

Sebab Sungai Sembakung terhubung langsung dengan sungai di Malaysia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com