Narkoba dikemas dalam kemasan teh Cina merek Guanyinwang, lalu disembunyikan dalam drum biru, dan dilapisi karung besar, bertuliskan inisial nama J.
‘’Jadi banyaknya barang dalam sebelas karung yang berisi kain dan banyak pakaian bekas itu kamuflase untuk mengelabuhi petugas. Kita semua tahu, di perbatasan sangat minim peralatan untuk mendeteksi adanya narkoba,’’ujarnya lagi.
Baca juga: Terduga Pemilik Sabu Tewas Seusai Ditangkap, 4 Polisi Diperiksa Propam
Daniel mengatakan 50 kg sabu tersebut memiliki nilai keuntungan hingga Rp 75 miliar.
‘’Dengan digagalkannya peredaran 50 kg sabu-sabu ini, kita memutus keuntungan bandar narkoba da ri perhitungan rasio, sekitar Rp 75 miliar. Kita menyelamatkan 150.000 orang dari narkoba,’’kata Daniel.
‘’Adapun NJ, kita jerat dengan Pasal 114 ayat 2 sub 112 ayat 5 Undang Undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009,’’ tegasnya.
Kondisi perbatasan negara memang serba terbatas. Baik dari sisi SDM maupun peralatan canggih.
Keterbatasan alat deteksi narkoba di Nunukan, memang menjadi kendala dalam pemberantasan narkoba yang masuk melalui perbatasan Negara.
Selama ini, aparat penegak hukum di Nunukan berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk pemindaian X-ray bagi barang penumpang domestik yang dicurigai membawa barang terlarang.
Kepala Kanwil Bea Cukai Kalbagtim, Kusuma Santi Wahyuningsih mengatakan, sinergita dengan aparat penegak hukum menjadi tameng bagi kejahatan lintas batas.
Baca juga: Tabrak Polisi Saat Ditangkap, Bandar Sabu Ditembak
‘’Kita Bea Cukai masuk dalam Tim P4GN, jadi dengan sinergi yang ada, x-ray yang sebenarnya fungsinya untuk pengecekan barang eskpor impor, bisa digunakan untuk pengungkapan kasus narkoba juga,’’tegasnya.
Dia mengatakan inergitas dengan aparat penegak hukum telah membuahkan hasil yang perlu diapresiasi. Dari catatan Bea Cukai, sepanjang tahun 2023 sampai Maret 2024, ada 8 kasus narkoba yang diungkap, dengan hasil penindakan sebanyak 138.523,74 gram sabu dan 1.343 butir pil ekstasi.
‘’Begitu banyaknya yang diungkap. Dan semua sangat mungkin apabila semua kegiatan dilakukan sinergi. Ada sepanjang 1.038 Km perbatasan di Kaltara. Dengan sinergi maka kita bisa menyelamatkan Indonesia dari bahaya narkoba,’’kata Kusuma Santi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.