Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangka Tengah Kembangkan Sidoplin, Aplikasi Pendeteksi Titik Tangkap Cumi

Kompas.com - 22/03/2024, 10:28 WIB
Reni Susanti

Editor

BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Teknologi aplikasi sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan (Sidolpin) mulai dikembangkan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Aplikasi ini mampu mendeteksi titik tangkap cumi.

"Sidolpin cumi ini merupakan pengembangan dari aplikasi yang sudah ada sebelumnya, namun akurasinya lebih spesifik kepada cumi," kata Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi dikutip dari Antara, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Potret Padi Sawah di Bangka Belitung, Terkendala Pupuk dan Air

Imam menjelaskan, saat ini Bangka Tengah menjadi pelopor pengembangan teknologi sidolpin yang khusus mendeteksi wilayah tangkap cumi.

"Teknologi ini penting kami kembangkan karena potensi cumi di Bangka Tengah sangat besar, dengan adanya sidolpin tentu mampu meningkatkan hasil tangkap cumi," ujarnya.

Imam menjelaskan, aplikasi sidolpin cumi langsung menampilkan spot data berupa titik koordinat yang mampu mendeteksi populasi cumi.

Baca juga: PDI-P Masih Dominasi Kursi DPRD Bangka Belitung

"Dengan bantuan sidolpin ini, tentu sangat memudahkan para nelayan dalam menentukan titik tangkap cumi yang potensial," ujarnya.

Ia mengatakan, resolusi sidolpin sekarang sudah diperbarui atau lebih "update" dengan menambahkan mitigasi cuaca untuk memudahkan nelayan dalam mengetahui tinggi gelombang dan kencang angin.

"Kita juga membantu nelayan dengan GPS untuk memudahkan dalam mengunduh data dan menentukan titik tangkap cumi," ujarnya.

Imam juga mengatakan, sidolpin sudah mulai dikembangkan dan digunakan para nelayan sejak tiga tahun belakangan ini dan mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

"Hasil tangkapan nelayan naik drastis, semula hanya 50 persen. Namun sejak menggunakan aplikasi Sidolpin naik hampir 100 persen," ungkapnya.

Kemudian pihaknya terus melakukan pengembangan teknologi sidolpin dan berhasil menciptakan sidolpin yang lebih spesifik untuk mendeteksi cumi.

Nelayan juga bisa lebih hemat dari sisi biaya operasional melaut dengan memanfaatkan sistem tersebut.

"Dengan teknologi sidolpin, hasil tangkapan meningkat dan tentu saja berimbas terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com