Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tanggul Sak di Tepi Jalan Sultan Fatah Demak, Aparat dan Warga Bersitegang

Kompas.com - 20/03/2024, 08:31 WIB
Nur Zaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Masyarakat Kabupaten Demak sempat bersitegang dengan aparat soal tanggul sak di tepi Jalan Sultan Fatah depan Kampung Bogorame, Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak.

Di mana terdapat 3 titik tanggul yang dibuat dari sak berisi pasir di tepi Jalan Sultan Fatah atau yang mengarah masuk ke gang Kampung Bogorame.

Tanggul difungsikan untuk menghalau banjir masuk ke Perkampungan Bogorame agar tidak lebih parah lagi dan mengarahkannya ke saluran pembuangan air di ujung kampung.

Sisi lain, warga Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam dan Kampung Stasiun, Demak Kota, menganggap sak berisi pasir di Jalan Sultan Fatah turut menghambat penyusutan genangan banjir di wilayah mereka yang mencapai kedalaman 50-70 sentimeter.

Baca juga: Banjir Tenggelamkan Alun-alun Demak, Terparah sejak 32 Tahun Terakhir

Sementara, warga Kampung Bogorame enggan membuka tanggul tersebut dan bersikukuh dengan hasil rapat Forum koordinasi kecamatan atau Forkompimcam Demak kota dan warga Kampung Bogorame pada Selasa (19/3/2024) pukul 10.00 WIB.

Di mana, warga Kampung Bogorame tidak bersedia membuka tanggul tersebut, menunggu perkembangan kenaikan debit air banjir 1x24 jam.

Pantauan Kompas.com, Selesa (19/3/2024) sore, antara kedua belah pihak sempat bersitegang. Adu mulut antar warga yang melibatkan TNI-Polri dari Kecamatan Wonosalam pun tak terhindarkan.

Komandan Kodim Demak, Letkol Kav Maryoto yang berada di lokasi nampak menenangkan kedua belah pihak dan memimpin jalannya mediasi.

"Ini ada sedikit problem antar warga, di mana ada warga yang terendam, kemudian ada yang sedikit terendam," kata Maryoto, kepada Kompas.com, Selasa.

"Harapan warga yang lebih banyak terendam ini, ingin dialirkan airnya ke tempat yang kurang airnya artinya, ada aliran air ke situ," imbuh dia.

Menurutnya, warga dari Kampung Bogorame sempat menolak. Namun, kini kuda belah pihak sudah saling berdamai dengan solusi, tanggul sak tersebut dibuka.

 

Namun, di ujung Kampung Bogorame diberi pompa agar air bisa dialirkan dan tidak menggenang parah di Bogorame.

"Sudah ada solusinya, setiap masalah ada solusinya. Kita alirkan dengan catatan kita minta bantuan BPBD untuk memasang pompa di ujung kampung agar bisa melimpaskan air," terang dia.

Tokoh masyarakat Kampung Bogorame, Bambang Soesetiarto, membenarkan bahwa sempat terjadi sedikit gesekan antar warga.

"Namanya masalah, cuma kan bagaimana kita cara mengatasinya kan gitu. Ada saran ini dijebol, warga sini tidak mau, kalau jebol ya (air) masuk," kata dia.

Baca juga: Banjir Demak Meluas, Warga Ramai-ramai Bendung Ruas Jalan

Menurut Bambang, genangan banjir di Kampung Bogorame sudah memasuki rumah warga, sehingga apabila tanggul sak tersebut dijebol akan lebih parah.

"(Air) Sudah masuk rumah, kalau ini masuk semakin tinggi di dalam," ujar dia.

Kendati demikian, kedua belah pihak sudah sepakat bahwa tanggul sak yang dibuat warga Kampung Bogorame dijebol, namun diberikan pompa untuk menyedot genangan air.

"Solusinya pinjam BPBD terus disedot, tadi yang protes Kampung Stasiun itu, Jogoloyo. Tapi, ini sudah klir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com