Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pendidikan Purworejo Anggarkan Pembelian Gamelan Senilai Rp 2,5 Miliar, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 19/03/2024, 14:35 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo merencanakan pembelian gamelan senilai Rp 2,5 miliar.

Hal tersebut terlihat dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup).

Dalam website resmi tersebut, Dindikbud menganggarkan 2 paket gamelan, masing-masing untuk SD dan SMP.

Untuk 1 paket pekerjaan pengadaan gamelan untuk SD dalam Sirup tercantum anggaran senilai Rp 1.584.415.000. Sedangkan untuk paket pengerjaan untuk SMP senilai Rp 1.000.000.000.

"Pengadaan Alat Kesenian Gamelan SD (DAU), pengadaan Alat Gamelan (Karawitan)," tercatat untuk nama paket dua pekerjaan tersebut dikutip pada Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Ramai soal Istri Polisi Panjat Plafon Toilet Saat Digerebek dengan Diduga Selingkuhan, Ini Penjelasannya...

Pengadaan barang dan jasa melalui mekanisme e-purchasing dengan sistem katalog elektronik (E-katalog).

E-katalog adalah sistem informasi elektronik yang memuat informasi berupa daftar, jenis, spesifikasi teknis, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), produk dalam negeri, produk Standar Nasional Indonesia (SNI), produk industri hijau, negara asal, harga dan informasi lainnya dari berbagai penyedia barang/jasa.

"Sumber dana APBD tahun anggaran 2024," tulis di website Sirup.

Baca juga: Viral, Video Keranda Jenazah Terjang Banjir di Grobogan, Ini Penjelasannya...


Lantas, benarkah hal itu?

Penjelasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo

Kepala Bidang Pengelolaan dan Perizinan Pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Sigit Supriyanto menerangkan, anggaran senilai Rp 2,5 miliar tersebut digunakan untuk pembelian gamelan untuk 21 sekolah dengan rincian 14 SD dan 7 untuk SMP.

"Untuk SD 14 dan untuk SMP 7 semua dalam satu paket. Masing-masing sekolah akan mendapatkan satu set gamelan untuk kesenian karawitan," katanya, Selasa.

Sigit menyebutkan, masing-masing sekolah nantinya akan mendapatkan alat kesenian gamelan senilai Rp 138 juta.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini?

 

Pengadaan akan dimulai sekitar April dan akan selesai sekitar Agustus 2024.

Sigit menambahkan, pengadaan alat kesenian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa terkait budaya lokal.

Serta untuk melestarikan kesenian karawitan yang saat ini sudah mulai tergerus zaman.

"Ya, untuk meningkatkan dan melestarikan budaya Mas, kita berupaya mengenalkan kesenian karawitan sejak mereka duduk di bangku sekolah," tutup Sigit.

Baca juga: Awal Mula Hiasan Emas Masjid Senilai Rp 3 Miliar Dicuri hingga Akhirnya Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com