Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Keranda Jenazah Terjang Banjir di Grobogan, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 18/03/2024, 15:33 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Unggahan video yang mendokumentasikan sejumlah warga berjibaku mengantar jenazah di tengah kepungan banjir setinggi 1,5 meter baru-baru ini viral di media sosial.

Rekaman ponsel berdurasi 28 detik itu memperlihatkan keranda berselimut kain hijau bertuliskan huruf Arab diapungkan menggunakan rakit pohon pisang.

Sementara warga mengawalnya menuju pemakaman dengan membelah banjir seleher orang dewasa. 

Baca juga: Pamit Pulang Rumah, Dua Santriwati di Grobogan Tewas Terseret Banjir

Mereka memegang erat dan mendorongnya secara hati-hati menyeberangi banjir mengarah ke akses jalan yang tidak tersentuh banjir. 

Begitu dalamnya banjir, orang-orang yang menceburkan diri mengiringi jenazah hanya terlihat bagian kepalanya saja. Sepintas terlihat seperti di kawasan sungai.

Keranda selanjutnya dipikul bersama-sama ke tempat peristirahatan terakhir yang tak terdampak banjir.

Para pelayat yang tak berani melintas pun berkerumun dan hanya bisa menyaksikan dari kejauhan.

Baca juga: Update, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir, 22.725 Jiwa Mengungsi

Lantas, bagaimana faktanya?

Baca juga: Pantura Demak Lumpuh, Semarang-Kudus Dialihkan Alternatif Jalur Jepara

Langganan banjir saat musim penghujan

Hasil penelusuran Kompas.com, insiden memilukan itu terjadi di Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024).

"Iya, benar dan dimakamkan usai salat Zuhur. Salah satu warga kami meninggal karena sakit. Kebetulan akses jalan yang dilalui menuju makam itu cekung dan kebanjiran. Alhamdulillah lancar," terang Kades Sembungharjo Sudarsono saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024).

Menurut dia, akses menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sembungharjo yang cekung kerap kali menjadi langganan banjir saat musim penghujan.

Sehingga warga sudah terbiasa mengantarkan jenazah menembus banjir.

"Memang langgan banjir, karena jalannya posisinya menurun. Cukup dalam semeter lebih. Kalau makamnya aman dari banjir. Doakan semoga ada anggaran untuk meninggikan supaya saat ada luapan Sungai Lusi tidak kebanjiran," kata Sudarsono.

Baca juga: Banjir Grobogan Rendam 13.341 Rumah, 4.352 Hektar Sawah, dan 80 Fasilitas Pendidikan

Sementara itu, Kapolsek Panunggalan, AKP Siswanto mengatakan, banjir di wilayah hukumnya terjadi sejak Rabu (13/3/2024) lalu akibat luapan sungai Lusi.

Terpantau belasan rumah terdampak banjir, namun yang paling parah menggenangi akses jalan. 

"Keranda jenazah diseberangkan saat banjir itu inisiatif warga. Akses jalan menuju makam memang banjirnya sangat dalam," kata dia.

Menurut Siswanto, banjir di sana berangsur surut pada Jumat (15/3/2024) malam dan kendaraan sudah diperkenankan melintas pada Sabtu (16/3/2024).

"Saat ini sudah surut total," pungkas Siswanto.

Baca juga: 4 Kecamatan di Semarang Masih Terendam Banjir, Jalan Raya Kaligawe Sudah Bisa Dilalui Truk Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com