Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Lapuk, Anak-anak di Indragiri Hilir ke Sekolah Tantang Bahaya

Kompas.com - 18/03/2024, 12:32 WIB
Idon Tanjung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Jalan alternatif ada, masuk ke kebun-kebun sawit. Lewati jembatan kayu yang lapuk juga. Kami tidak sanggup lewat situ. Kalau sudah musim hujan dan banjir, kami tidak bisa lewat," kata Dila.

"Yang kami takutkan bukan hanya banjir, tapi juga takut buaya. Soalnya kemarin ada buaya saya lihat di bawah jembatan," imbuh dia.

Sebagai warga masyarakat, Dila merasa daerahnya dianaktirikan oleh pemerintah. Sebab, jembatan itu tak kunjung dibangun secara permanen.

"Kalau Pemerintah desa tidak sanggup memperbaiki, mestinya kan Pemerintah Kabupaten atau Provinsi membantu bangun jembatan permanen untuk kami di sini."

"Kenapa kami tak diperhatikan. Anak-anak banyak lewat sini pergi sekolah, gimana kalau jembatan roboh pas mereka lewat," ujar Dila.

Selama ini, tambah dia, kerusakan kecil pada jembatan diperbaiki secara swadaya oleh warga dan dengan biaya seadanya.

Baca juga: Drainase dan Jembatan Rusak akibat Banjir di Bima, Kerugian Ditaksir Rp 1,5 M

Kepala Desa Pulau Kecil Muhammad Pawit mengaku, setiap tahun isu ini menjadi prioritas utama di tengah musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). Bahkan sejak ia mulai menjabat.

"Cuma masalahnya dana desa kami tidak cukup untuk membangunnya, karena jembatan tersebut tidak bisa pakai cerucuk karena dekat dengan sungai," kata Pawit.

Pawit bilang, pembangunan jembatan secara permanen harus memakai tiang pancang, sehingga sangat besar anggarannya.

Namun demikian, pihak desa tahun ini akan melakukan semenisasi pada jalan alternatif, dengan menggunakan dana desa.

"Jadi, bukan kami pihak desa tidak peduli dengan jembatan itu. Kalau kita paksakan pengerjaannya pakai cerucuk, khawatirnya baru satu tahun tiangnya sudah mereng atau bergeser."

"Karena di sini arus sungainya deras dan jembatan ini panjangnya sekitar 70 meter," kata Pawit.

Akibat kebutuhan anggaran pembangunan jembatan yang sangat besar, Pawit berharap Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dapat membantu.

"Kami pihak desa sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten untuk mengabulkan permintaan prioritas kami yang setiap tahun kami usulkan," tutup Pawit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com