Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Caleg Stres karena Gagal, Ada yang Bolak-balik Naik Kereta hingga Berjam-jam di Luar Rumah

Kompas.com - 14/03/2024, 12:13 WIB
Rachmawati

Editor

Suwasik mengaku bahwa perasaan bakal kalah sebetulnya sudah muncul kala Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.

"Karena sistemnya proporsional terbuka, jadi ini perang finansial... bukan perang figur atau kemampuan individu caleg. Kalau modal kita minim ya tidak bisa paksakan diri."

Baca juga: Caleg Gagal di Dapil Banten III: Hary Tanoe hingga Menantu Ma’ruf Amin

Itu mengapa Suwasik tidak terlalu berharap bisa menang. Dia bahkan tak lagi mengawal perolehan suaranya di tingkat kecamatan.

Kendati sudah dua kali tumbang, ia berkata belum kapok. Masih tersimpan secuil ambisi untuk melenggang ke DPRD Kabupaten Pamekasan dengan menjadikan kekalahan berulang ini sebagai pengalaman.

"Masak saya akan jadi penonton terus," ucapnya.

"Bongkar jalan dan saluran air"

Di Dapil Subang IV, Jawa Barat, Ahmad Rizal sempat dicap caleg stres gara-gara tingkahnya yang viral di media sosial.

Di Instagram, kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini nampak mengenakan helm besi dan menyalakan kembang api di siang bolong dalam jumlah besar di menara masjid di kawasan Patokbesi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Narasi yang berkembang di media sosial dan media online menyebutkan kelakuannya itu meresahkan warga. Bahkan seorang nenek yang memiliki riwayat penyakit jantung disebut meninggal karena kaget mendengar suara petasan

Tapi pria yang akrab disapa Rizal ini membantah semua tuduhan itu.

"[Tudingan] itu dilebih-lebihkan, makanya saya kecewa. Begini, wartawan ada kode etik, harusnya sebelum pemberitaan dinaikkan, konfirmasi dong. Harusnya [pernyataan] dua belah pihak. Terkadang ada beberapa media tidak peduli dengan merugikan orang," keluhnya.

Baca juga: Caleg Gagal Subang Ungkap Alasan Bongkar Jalan dan Nyalakan Petasan

Rizal sebetulnya sudah tiga periode berturut-turut menduduki kursi anggota DPRD Kabupaten Subang. Namun pada pertarungan keempatnya dia kalah.

Ia bercerita hanya memperoleh sekitar 4.600-an suara – merosot tajam dari perolehan suara di tiga periode sebelumnya yang mencapai 12.500 suara.

Padahal di pemilu kali ini dia mengaku sudah melakukan berbagai upaya. Misalnya membangun sejumlah fasilitas publik bernilai hingga Rp1,5 miliar di dapilnya.

Dia menduga, kekalahannya ini akibat manuver caleg lain yang membagi-bagikan "uang jajan" ke pemilih.

"Kalau saya selama empat periode ini tidak pernah ngasih 'uang jajan'. Saya mengandalkan program untuk umum, seperti pembangunan jalan, musala, majelis taklim, masjid, tempat pengajian, fasilitas umum untuk anak muda, olahraga, dan sebagainya."

Baca juga: Caleg Gagal di Cilegon Tutup Sumur, Warga Terpaksa Berjalan 1 Km Cari Air Bersih

Karena merasa sudah berbuat banyak di dapilnya, bahkan memakai uang pribadi, Rizal mengaku kaget dengan jumlah suara yang didapat.

Itu mengapa dia akhirnya membongkar kembali fasilitas umum berupa saluran air sesuai perjanjian dengan warga, klaimnya.

"Satu bulan sebelum pemilihan, masyarakat Blok Jambu minta ke saya, 'Pak di sini banjir terus gimana solusinya?'. Lalu saya beli pipa paralon yang 12 inci delapan batang kurang lebih semuanya Rp12 jutaan."

"Kemudian warga menyatakan seluruh Blok Jambu akan memilih saya. Saya becandain, 'kalau enggak milih saya gimana nih?' [Warga menjawab] 'bongkar saja pak', katanya begitu."

"Lah kemudian saya dipermainkan. Perolehan suara saya cuma 40 dari 300 suara. Artinya saya menganggap ini sudah sesuai perjanjian, ya dibongkar lagi. Itu dibangunnya pakai uang pribadi," papar Rizal.

Baca juga: Caleg Gagal di Bandar Lampung Mengaku Beri Rp 760 Juta ke Oknum KPUD hingga Panwascam

Selain membongkar saluran air, Rizal juga membongkar jalan di depan rumah warga yang diklaim dibangun memakai uang pribadi.

Kata dia, jalan itu dibongkar karena mengarah ke jalan buntu dan bukan jalan umum. Alasan lain, karena seorang warga di sana disebut tidak memilihnya dan mengucapkan kata-kata kasar kepadanya.

Gara-gara tindakan itu, dia dituduh sebagai caleg stres.

Adapun soal aksi bakar petasan, ia mengatakan hal itu dilakukan untuk merayakan kemenangannya di beberapa daerah, salah satunya di Tambakjati.

Bakar petasan, katanya, sudah menjadi warga setempat saat menyambut kemenangan, hajatan, atau perayaan hari besar Islam dan tahun baru.

Baginya kekalahan ini adalah takdir. Meskipun keluar uang miliaran rupiah, namun secara mental dia mengaku masih baik-baik saja.

Baca juga: RSUD Bantul Terima Satu Pasien Caleg Gagal, Keluhannya Sulit Tidur

Kegagalan tak sepenuhnya kesalahan caleg

Perawat merapihkan tempat tidur di ruang rawat inap Srikandi, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (26/2/2024). RSJ Marzoeki Mahdi Bogor siap menerima dan melayani calon legislatif (caleg) yang membutuhkan terapi kejiwaan akibat gagal terpilih pada Pemilu 2024 dengan layanan konsultasi pribadi dan fasilitas ruangan perawatan. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nzANTARA FOTO/Arif Firmansyah Perawat merapihkan tempat tidur di ruang rawat inap Srikandi, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (26/2/2024). RSJ Marzoeki Mahdi Bogor siap menerima dan melayani calon legislatif (caleg) yang membutuhkan terapi kejiwaan akibat gagal terpilih pada Pemilu 2024 dengan layanan konsultasi pribadi dan fasilitas ruangan perawatan. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz
Pengamat politik dari BRIN, Devi Darmawan, mengatakan guncangan mental yang dialami para caleg gagal tersebut tak bisa sepenuhnya disalahkan kepada mereka dengan anggapan tak bisa menerima kekalahan.

Devi menyebut ada faktor lain yang membuat para caleg seperti itu, yakni partai politik yang tidak serius menyokong kadernya bertarung dan mahalnya ongkos demokrasi.

"Jadi ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi seseorang tak cukup mampu meng-handle situasi yang membuatnya tertekan," imbuh Devi kepada BBC News Indonesia.

Idealnya, kata Devi, jauh sebelum kontestasi politik dimulai parpol harus memberikan pembekalan. Mulai dari penyiapan mental, pengetahuan tentang partai politik, strategi kampanye, hingga sokongan materiil.

Baca juga: RSUD Wonosari Siapkan Ruangan Khusus Caleg Gagal yang Stres, Kerahasiaannya Terjamin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com