Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Manggarai Timur NTT Ditemukan Tewas di Pantai Dampek

Kompas.com - 13/03/2024, 14:40 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Antonius Hadas (75), seorang petani asal Dampek, Desa Satar Padut Kecamatan Lamba Leda Utara Kabupaten Manggarai Timur, NTT, ditemukan tewas di Pantai Dampek, pada Rabu (13/3/2024).

"Jenazah korban ditemukan di Pantai Dampek sekitar pukul 00.20 Wita," ungkap Kapolsek Lamba Leda, Iptu Aris Ahmad, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Sehari Tak Pulang, Pria di Surabaya Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Ia menerangkan, mulanya pada Selasa (12/3/2024), sekitar pukul 22.30 Wita, anak kandung korban berinisial D menelepon salah satu saksi HS dan meminta untuk mencari korban di Nanga Lirang. Sebab, sampai malam, korban belum pulang ke rumah.

Setelah menerima telepon tersebut, HS pergi menanyakan keberadaan korban di Nanga Lirang. Namun, korban tidak ada sehingga ia pergi menanyakan keberadan korban di rumah saudari kandung korban.

"Karena saksi HS tidak menemukan korban, ia langsung mendatangi rumah korban di kampung Dampek untuk menanyakan dan mencari tahu secara langsung kepada anak dan istrinya," beber dia.

Baca juga: Istri Personil Band yang Tewas Usai Tenggak Miras di Bar Hotel Tuntut Rp 40 Juta Per Bulan

Ia menyebutkan, anak dan istri korban bercerita bahwa yang bersangkutan pamit keluar dari rumah sekitar pukul 15.00 Wita untuk melaut. Namun korban tak kunjung pulang.

Berdasarkan cerita dari anak dan istri korban tersebut, saksi HS pergi mencari korban dengan menanyakan keberadannya kepada keluarga di Kampung Nanga Pede.

Sekitar pukul. pukum 23.00 Wita, HS pergi ke rumah AM dan menanyakan keberadaan korban. AM pun menjelaskan bahwa korban mendatangi rumah mereka sekitar pukul 16.30 Wita.

"Korban membawa serta ember, jeriken dan sebotol minuman air mineral. Korban disuguhi minum kopi oleh saudara AM. Setelah itu korban pamit dari rumah saudara mereka sekitar pukul. 17.40 Wita dengan tujuan pergi melaut menangkap ikan," beber dia.

Setelah mendengar cerita dari AM tersebut, lanjut dia, HA langsung mengajaknya bersama-sama dengan S dan Y untuk pergi mencari korban dengan menyusuri pantai Nanga Pede menuju ke Pantai Dampek.

Pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 00.20 Wita, mereka menemukan korban di bibir Pantai Dampek dengan posisi telungukup.

Kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dunia. 

"Pada saat dilakukan pemeriksan medis ditemukan adanya luka robek pada bagian pipi dan telinga sebelah kiri. Luka tersebut diduga terkena batu atau kayu akibat hantaman arus gelombang laut.

"Korban meninggal dunia diduga karena dihantam arus gelombang laut pada saat korban sedang melaut menangkap ikan dengan berjalan kaki tanpa menggunakan perahu," ujar dia.

Ia menambahkan, istri dan anak serta keluarga besar mengikhlaskan kepergian korban dan menerima kematian itu sebagai musibah dan tidak akan menuntut pihak lain atas kejadian tersebut.

"Jenazah korban saat ini disemayamkan dirumah duka di Kampung Dampek, Desa Satar Padut Kecamatan Lamba Leda Utara Kabupaten Manggarai Timur," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com