Salin Artikel

Petani di Manggarai Timur NTT Ditemukan Tewas di Pantai Dampek

"Jenazah korban ditemukan di Pantai Dampek sekitar pukul 00.20 Wita," ungkap Kapolsek Lamba Leda, Iptu Aris Ahmad, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (13/3/2024).

Ia menerangkan, mulanya pada Selasa (12/3/2024), sekitar pukul 22.30 Wita, anak kandung korban berinisial D menelepon salah satu saksi HS dan meminta untuk mencari korban di Nanga Lirang. Sebab, sampai malam, korban belum pulang ke rumah.

Setelah menerima telepon tersebut, HS pergi menanyakan keberadaan korban di Nanga Lirang. Namun, korban tidak ada sehingga ia pergi menanyakan keberadan korban di rumah saudari kandung korban.

"Karena saksi HS tidak menemukan korban, ia langsung mendatangi rumah korban di kampung Dampek untuk menanyakan dan mencari tahu secara langsung kepada anak dan istrinya," beber dia.

Ia menyebutkan, anak dan istri korban bercerita bahwa yang bersangkutan pamit keluar dari rumah sekitar pukul 15.00 Wita untuk melaut. Namun korban tak kunjung pulang.

Berdasarkan cerita dari anak dan istri korban tersebut, saksi HS pergi mencari korban dengan menanyakan keberadannya kepada keluarga di Kampung Nanga Pede.

Sekitar pukul. pukum 23.00 Wita, HS pergi ke rumah AM dan menanyakan keberadaan korban. AM pun menjelaskan bahwa korban mendatangi rumah mereka sekitar pukul 16.30 Wita.

"Korban membawa serta ember, jeriken dan sebotol minuman air mineral. Korban disuguhi minum kopi oleh saudara AM. Setelah itu korban pamit dari rumah saudara mereka sekitar pukul. 17.40 Wita dengan tujuan pergi melaut menangkap ikan," beber dia.

Setelah mendengar cerita dari AM tersebut, lanjut dia, HA langsung mengajaknya bersama-sama dengan S dan Y untuk pergi mencari korban dengan menyusuri pantai Nanga Pede menuju ke Pantai Dampek.

Pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 00.20 Wita, mereka menemukan korban di bibir Pantai Dampek dengan posisi telungukup.

Kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dunia. 

"Pada saat dilakukan pemeriksan medis ditemukan adanya luka robek pada bagian pipi dan telinga sebelah kiri. Luka tersebut diduga terkena batu atau kayu akibat hantaman arus gelombang laut.

"Korban meninggal dunia diduga karena dihantam arus gelombang laut pada saat korban sedang melaut menangkap ikan dengan berjalan kaki tanpa menggunakan perahu," ujar dia.

Ia menambahkan, istri dan anak serta keluarga besar mengikhlaskan kepergian korban dan menerima kematian itu sebagai musibah dan tidak akan menuntut pihak lain atas kejadian tersebut.

"Jenazah korban saat ini disemayamkan dirumah duka di Kampung Dampek, Desa Satar Padut Kecamatan Lamba Leda Utara Kabupaten Manggarai Timur," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/13/144026778/petani-di-manggarai-timur-ntt-ditemukan-tewas-di-pantai-dampek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke