Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Maria Mamu, Butuh Biaya Operasi Penyakit Gondok yang Sudah Diderita 34 Tahun

Kompas.com - 08/03/2024, 05:34 WIB
Markus Makur,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Maria Mamu sangat membutuhkan uluran tangan sesama termasuk pembaca Kompas.com.

Wanita 64 asal Kampung Satar Mata, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini berstatus orangtua tunggal.

Ia kini sedang berjuang keras menyembuhkan penyakit gondok yang sudah diderita selama 34 tahun (koreksi, sebelumnya disebut 36 tahun).

Dalam penderitaannya tersebut, Maria Mamu harus tetap bekerja di kebun ladang demi kebutuhan makan minum dan biaya hidupnya.

Baca juga: Kisah Maria Mamu, 36 Tahun Menderita Penyakit Gondok dan Tetap Bekerja di Kebun demi Kebutuhan Hidup Keluarga

Maria Mamu sudah tinggal sendirian di kampung Satar Mata yang terletak di pelosok Kabupaten Manggarai Timur, setelah ditinggalkan suaminya, Antonius Asa, yang meninggal dunia pada 2014.

Anak-anak buah perkawinan dengan sang suami sudah memiliki tanggungan masing-masing.

Dua anak perempuannya telah berkeluarga sementara dua anak laki-laki merantau ke Kalimantan (data tambahan pada Kamis, 7 Maret 2024, dari data berita sebelumnya).

Maria Mamu ingin sembuh tetapi ia tak memiliki biaya pengobatan ke Kupang, Ibukota Provinsi NTT.

Sejatinya, biaya operasi akan ditanggung BPJS. Meski demikian, ada biaya yang harus ditanggung seperti transport dan makan-minum selama masa pengobatan.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Maria Mamu. Uluran tangan anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini.

"Saya terus berjuang dengan penyakit gondok di bagian leher yang terus membesar. Saya menahan rasa sakit di bagian tenggorokan, kesulitan bernapas, susah menelan makan dan minuman."

"Saya harus tetap bekerja di kebun ladang demi memenuhi kebutuhan makan minum serta membiayai pendidikan anak-anak saya,” ujarnya saat dihubungi KOMPAS.com pada Senin, (4/3/2024).

Baca juga: Terima Donasi Pembaca Kompas.com, Ibu 4 Anak di Sikka Ucapkan Terima Kasih

Kini orangtua tunggal

Maria Mamu mengisahkan, ia tak pernah mengeluh sakit sejak gadis hingga menikah. Keadaannya biasa -biasa saja.

Begitu pula sejak melahirkan anak sulung hingga anak ketiga. Ia tidak pernah mengeluh atau merasa sakit di leher atau tenggorokan.

Kemudian, pada 1990 ketika mengandung anak keempat yang merupakan putri bungsunya, Maria Mamu pernah mengeluh sakit.

Maria Mamu merasa sakit di leher setelah melahirkan anak keempat itu. Kemudian, ketika putrinya sudah berusia satu tahun, Maria Mamu menjerit dan mulai rasa sakit pada tenggorokan.

Ia merasa seperti ada biji kacang di tenggorokan. Lalu lama kelamaan benjolan itu semakin besar dan ia tidak pernah mengetahui bahwa itu adalah awal penyakit gondok.

“Tahun berganti tahun kondisinya semakin berkembang dan membesar. Kalau mama Mamu batuk dan mengeluarkan dahak, terkadang rasanya lega." 

"Saya sesekali memegang bagian leher dan elus -elus dengan tangan. Saya merasakan seperti ada dahak atau air yg tertimbun dalam tenggorokan itu," ungkapnya.

Lima tahun terakhir, Maria Mamu mengalami sakit di tenggorokan karena gondok semakin berkembang.

Baca juga: Kompas.com Salurkan Donasi Pembaca untuk Aan, Istri yang Berjuang Dorong Kursi Roda Suaminya Berobat Sejauh 10 Km

Ia pun susah menelan makanan atau minum air, bahkan bisa sesak napas. Selain itu, suaranya serak bila berbicara.

Namun tuntutan hidup membuat Maria Mamu selalu memaksakan diri bekerja di kebun ladang demi memenuhi kebutuhan makan minum setiap hari.

“Walaupun leher saya membesar dan merasa sakit, saya tetap bekerja di kebun ladang demi kebutuhan makan minum tiap hari. Saat ini juga kondisi semakin sakit,” jelasnya.

Harapan sembuh dengan operasi

Maria Mamu membutuhkan uluran tangan semua pihak untuk meringankan penderitaannya yang sudah dialami selama 34 tahun.

Ia mengharapkaan uluran tangan semua orang dan pemerintah untuk membantu mengobati penyakitnya. Ia harus menjalani operasi di rumah sakit.

“Saya tidak memiliki biaya untuk berobat, apalagi ada kemungkinan operasi. Memang saya sudah periksa di rumah sakit di Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur." 

"Pihak rumah sakit menganjurkan operasi di salah satu rumah sakit di Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

“Saya terus berdoa, semoga upaya untuk melakukan operasi di salah satu rumah sakit di Kota Kupang berjalan lancar dan pada saatnya sembuh.”

Ya, Maria Mamu membutuhkan biaya perjalanan dari Borong menuju Kupang untuk menjalani operasi. Kemudian, ada biaya makan-minum selama berada di Kota Kupang bersama anggota keluarga yang mendampinginya.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu Maria Mamu. Uluran tangan anda dapat disalurkan dengan cara klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com