Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sedih, Rasanya sampai Mau Menangis, Semua Harga Barang Naik"

Kompas.com - 28/02/2024, 23:21 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pedagang ayam di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengeluhkan harga daging ayam yang semakin mahal. Saat ini harga daging ayam mencapai Rp 43.000 per kg dari sebelumnya Rp 33.000 per kg.

Pedagang ayam, Ida mengatakan, kenaikan daging ayam terjadi secara bertahap. 

"Mau menjelang puasa daging ayam naiknya banyak, sudah satu minggu ini. Naiknya seribu, seribu, seribu, ini (ayam) hidupnya aja udah Rp 26.000 per kilo. Kalau yang mati Rp 43.000, dari yang sebelumnya Rp 33.000," ungkp Ida ditemui di lapaknya.

Ida tak mengerti penyebab pasti kenaikan harga ayam. Dia hanya menerima dari bos peternak ayam dengan harga yang sudah naik.

Baca juga: Sudah 6 Bulan Harga Beras di Nunukan Bertahan di Harga Rp 16.000 per Kilogram

Dengan kondisi tersebut, Ida mendapati banyak keluhan dari para pembelinya di pasar. Padahal hal itu juga tidak dia harapkan terjadi saat ini.

"Pembelinya sama saja, aduh enggak mau harganya mahal. Banyak yang mengeluh semua barang mahal. Beras mahal, minyak, semua melonjak drastis. Jadi rakyat mengeluh, sedih rasanya sampai mau menangis, karena semua (harga) barang naik," keluh Ida.

Alhasil, banyak yang sengaja mengurangi porsi belanjaan. Bahkan sebagian pedagang memilih beralih menjadi buruh yang bekerja untuk orang lain.

"Beneran, teman saya bilang, aku sekarang enggak jualan Bu, ikut kerja di laundry sehari Rp100.000. Kalau dagang di pasar belum tentu bisa makan, enggak sampai targetnya," ungkapnya.

Pedagang lainnya, Nur Ahmad Yasin mengakui kenaikan harga bahan pokok juga terjadi pada telur. Sedangkan kenaikan harga gula terjadi sejak dua pekan lalu.

"Untuk Telur, sekarang beranjak naik, minggu-minggu ini. Lima hari ini naik terus. Sekarang Rp 31.000 yang dulunya Rp 25.000. Jadi naik ini telur. Gula, dua minggu ini beranjak naik, dulu Rp 15-16 ribu, sekarang Rp 17.500 per kilo," ungkap Nur.

Kendati demikian, Nur mengatakan harga beras jenis medium sudah beranjak turun. Sedangkan jenis premium masih di atas rata-rata. Penurunan harga beras itu baru terjadi 4-5 hari terakhir.

"Kalau medium sekitar Rp 15.000 yang biasanya Rp 15.500 sampai Rp16.000 sekarang sudah Rp15.000. Tapi yang premium masih Rp 17.000 belum turun," ujar Nur.

Penurunan jumlah pembeli juga dialami oleh Nur. Semula pelanggan yang biasa berbelanja 2 kg, saat ini menjadi 1 kg.

"Ibarat dulu belanja uang Rp 100 ribu bisa dapat 10 macam, sekarang cuma bisa dapat 5 macam kan gitu, semuanya naik," tuturnya.

"Harapannya buat pemerintah kalau bisa stabilkan harga sembako, kasihan lah kita wong cilik, istilahnya bahan pokok sekarang naik semua, kalau bisa cepat turun," harap Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com