“Melihat realita lapangan, masyarakat yang pro-PDI-P kemudian kompromikan. Permainan di lapangannya sudah begitu, terserah mereka pilihnya partai apa aja, yang penting 02 menang,” kata Masinton.
Lebih lanjut, ia membantah adanya pengaruh Jokowi yang kuat dalam kemenangan Prabowo-Gibran.
Meski begitu, Nachrudin dari Charta Politika menyatakan bahwa PDI-P masih menjadi partai yang melekat pada sosok Jokowi. Sehingga, di beberapa daerah, PDIP masih tetap unggul meskipun Ganjar-Mahfud tidak mendominasi.
“Secara pilihan elektoral di pileg DPR RI, saya lihat PDI-P masih unggul di wilayah -wilayah tersebut. Memang agak anomali ketika hari ini. Ketika PDI-P yang mencalonkan Ganjar tapi pemilihnya tidak memilih pasangan Ganjar-Mahfud,” katanya.
Baca juga: Puan dan FX Rudy Sebut Solo-Jateng Tetap Kandang Banteng
Sumatra Barat yang sebelumnya menjadi basis pendukung Prabowo dalam Pemilu 2019, justru dalam pemilu kali ini, sebagian besar masyarakat mengalihkan dukungannya ke Anies Baswedan.
"Alasan pertama saya beralih dukungan ke Anies adalah karena saya merasa kecewa dengan keputusan Prabowo yang mau menjadi menterinya Jokowi," kata Sri Hartati, warga Kota Padang, Rabu (14/04).
Selain itu, dia juga mengaku kecewa dengan dipilihnya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024.
"Menurut saya, dia tidak pantas menjadi wakil presiden," kata Sri.
Menurut pengamat politik BRIN, Aisah Putri Budiarti, peralihan suara warga Sumatera Barat dari Prabowo ke Anies merupakan tren yang wajar dan konsisten.
Sebab, masyarakatnya cenderung memihak pada calon yang berseberangan dengan Jokowi.
“Memang dari pilpres-pilpres dan pileg sebelumnya, trennya memang bukan pemilih PDI-P dan bukan pemilih Jokowi juga. Jadi pasti bekerja dalam konteks kelompok yang berlawanan arah dari Prabowo-Gibran, dalam hal ini Anies,” kata Puput.
Berdasarkan data real count di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (16/02) pukul 08.00 WIB, Anies unggul sebesar 57,3% di Sumatera Barat.
“Sumatra Barat memang loyalis dari dulu kelompok non-PDI-P dan kelompok Islamis juga, jadi pasti arahnya ke Anies bukan Prabowo,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.