Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Unggul di Sumbar, Guru Besar Unand: Masyarakat Pilih 3T

Kompas.com - 15/02/2024, 21:56 WIB
Perdana Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul telak di Sumatera Barat yang diklaim basisnya Prabowo Subianto. 

Dalam data real count KPU Sumbar, Kamis (15/2/2024) sore, Anies unggul dengan raihan 300.002 suara atau 55,95 persen.

Data yang masuk baru dari 7.770 Tempat Pemungutan Suara dari total 17.569 TPS atau baru 44,23 persen.

Baca juga: Real Count KPU Sementara, Anies-Muhaimin Unggul di Sumbar

Sementara pasangan Prabowo-Gibran meraih 211.795 suara atau 39,5 persen dan Ganjar-Mahfud dengan 24.446 atau 4,56 persen.

"Kenapa warga Sumbar lebih memilih Anies, itu banyak faktornya," kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Padang, Asrinaldi yang dihubungi Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Menurut Asrinaldi, pada Pilpres 2014 dan 2019 hanya terdapat 2 calon dan lebih menguntungkan Prabowo di Sumbar.

Baca juga: Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud di Wadas, Anies-Muhaimin Raup Sedikit Suara

Dalam memilih pemimpin di dalam masyarakat Sumbar, sambung Asrinaldi, selalu mengutamakan 3T, takah (mampu), tageh (kuat), dan tokoh (ketokohan).

"Kemampuan, kekuatan, dan ketokohan menjadi pilihan utama. Setelah itu intelektual dan keagamaan," jelas Asrinaldi.

Jadi, sambung Asrinaldi, kendati dua Pilpres sebelumnya Sumbar selalu dikuasai Prabowo, namun tidak bisa serta merta hasilnya tetap sama.

"Saya melihat Anies lebih masuk kriteria warga Sumbar sehingga dipilih masyarakat Sumbar," jelas Asrinaldi.

Selanjutnya, sambung Asrinaldi, faktor keagamaan juga menjadi penyebab Anies unggul di Sumbar.

"Faktor-faktor kecil lainnya juga ada, misalnya faktor Jokowi yang tidak netral. Ini bisa menjadi penyebab warga Sumbar beralih ke Anies," ungkap Asrinaldi.

Sementara untuk Ganjar-Mahfud, jelas Asrinaldi, memang belum mendapat tempat di Sumbar.

Bahkan, kata Asrinaldi, untuk daerah-daerah yang dikuasai PDIP, seperti Dharmasraya dan Mentawai, Ganjar-Mahfud tidak menang. 

"Fenomena politik di Sumbar ini sangat menarik dan hampir selalu sulit diterka. Yang jelas dalam 3 Pilpres selalu hasilnya berbeda dengan nasional," tutup Asrinaldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com