Logistik disimpan di rumah kepala dusun (Kadus). Petugas kepolisian dan TNI juga tidur di kasus untuk mengamankan logistik.
"Kami tidur di rumah Pak Kadus. Tidur pun tak bisa nyenyak karena harus waspada dan mengawasi logistik pemilu," ujar Siswoyo.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat Kerahkan 15 Ambulans Pantau Kesehatan KPPS
Pada Rabu (14/2/2024), warga Dusun Pakcut mencoblos di TPS 04 yang didirikan di sebuah sekolah dasar. Pencoblosan dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga selesai pukul 13.00 WIB.
Setelah selesai pemilihan, petugas gabungan istirahat sejenak dan makan siang.
Tepat pada pukul 14.00 WIB, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mulai melakukan penghitungan suara.
Siswoyo mengatakan, penghitungan suara berlangsung hingga Kamis (15/2/2024) dini hari pukul 03.00 WIB.
Baca juga: Mau Antar Kotak Suara ke PPK, Perempuan Petugas KPPS Pingsan
"Penghitungan suara selesai jam 03.00 WIB subuh. Soalnya ada lima kotak suara yang mau dihitung. Sepanjang penghitungan suara, kami melakukan pengamanan dan pengawasan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," sebut Siswoyo.
Siswoyo mengatakan, tidak ada listrik di Dusun Pakcut. Pada penghitungan suara malam hingga subuh, penerangan hanya menggunakan genset.
"Di Dusun Pakcut ini belum ada listrik. Beruntung ada genset warga yang dipakai untuk penerbangan pada penghitungan suara," kata Siswoyo.
Setelah penghitungan suara TPS selesai, selanjutnya kotak suara dibawa ke kantor Desa Dungun Baru.
Berikutnya, kota suara akan dijemput petugas PPK untuk dibawa ke kecamatan.
Baca juga: Anggota KPPS di Tasikmalaya yang Meninggal, Idap Penyakit Lambung
Selain tidak ada listrik, kata Siswoyo, satu lagi kendala yang dihadapi adalah susahnya jaringan internet. Petugas menjadi kesulitan berkomunikasi satu sama lain.
Untuk mendapatkan jaringan internet, petugas harus pergi ke pinggir sungai Selat Morong. Tak begitu jauh dari dusun.
"Sinyal juga sangat susah di Dusun Pakcut. Untuk berkomunikasi, kami pergi ke tepi sungai, karena di situ baru ada sinyal. Itupun sinyalnya hilang timbul," kata Siswoyo.