KOMPAS.com - Banjir yang melanda Demak, Jawa Tengah (Jateng), tak menyurutkan semangat Harti (58) untuk pergi ke tempat pemungutan suara (TPS), Rabu (14/2/2024) pagi.
Ia bahkan menjadi pemilih yang pertama kali tiba di TPS 02 Desa Ngelowetan, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak.
Untuk menuju TPS, warga Desa Ngelowetan ini menerjang banjir setinggi 40 sentimeter yang merendam rumah Harti hingga tempat pencoblosan.
Rumah Harti ke TPS berjarak sekitar 500 meter. Ia membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk tiba di lokasi.
Harti akhirnya berhasil menggunakan hak pilihnya. Dia tampak tersenyum saat menunjukkan kelingkingnya yang telah bertinta kepada warga lain.
"Pemilu itu penting, untuk menentukan presiden, pemimpin negara kita. Walaupun banjir, harus tetap nyoblos,” ujarnya, Rabu, dikutip dari Kompas.id.
Untuk diketahui, banjir melanda rumah Harti dan wilayah sekitarnya sejak Senin (12/2/2024).
Menurutnya, banjir tersebut menjadi pengalaman pertamanya sepanjang 50-an tahun hidup di Desa Ngelowetan.
Baca juga: Banjir Demak, Desa yang Tunda Coblosan Pemilu 2024 Bertambah Jadi 10, Mana Saja?
Karena daerahnya dilanda banjir, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Mijen mengajukan permohonan relokasi TPS. Akan tetapi, KPPS 02 Ngelowetan tak mengajukan permohonan itu.
Pasalnya, hingga Selasa (13/2/2024) malam, area TPS tak terendam banjir karena letaknya lebih tinggi dari jalanan. Akan tetapi, pada Rabu pagi, sebagian area TPS terendam banjir dengan ketinggian 5-10 sentimeter.
"Pagi ini air baru naik, jadi tidak sempat pindah lokasi. Kalau dari kemarin terendam, pasti sudah saya ajukan untuk pindah juga,” ucap Ketua KPPS 02 Ngelowetan Agus Sanyoto, Rabu.
Tak hanya Harti, sejumlah warga juga menggunakan hak pilihnya meski terpaksa menerjang banjir.
Agus mengatakan, dari 227 pemilih yang tertera dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS tersebut, sebanyak 150 orang atau 66 persen menggunakan hak pilihnya.