Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jateng Sebut Ada Desa Tambahan di Demak yang Tunda Pemilu

Kompas.com - 13/02/2024, 22:20 WIB
Egadia Birru,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menyebut terdapat desa tambahan di Kabupaten Demak yang menunda Pemilu 2024.

Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jateng, Basmar Perianto Amron mengatakan, ada satu desa di Kecamatan Karanganyar, Demak, yang pencoblosannya ditunda, yakni Desa Jatirejo.

"Jadi, (total) 10 desa (yang menunda Pemilu)," ungkap Basmar, usai menghadiri acara pemusnahan surat suara di KPU Kabupaten Magelang, Selasa (13/2/2024) malam.

Sebelumnya, KPU Kabupaten Demak memutuskan sembilan desa di Kecamatan Karanganyar menunda pemilu.

Baca juga: Update Banjir Demak, 19 Desa di Kecamatan Karanganyar dan Gajah Masih Tergenang, Pengungsi Capai 22.860 Orang

 

Yakni Wonoketingal, Cangkring Rembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplik Wetan, Wonorejo, Ketanjung dan Karanganyar.

Dari sembilan desa, terdapat 108 tempat pemungutan suara (TPS) yang tergenang air. Sehingga, tidak memungkinkan untuk pendirian TPS.

Adapun di Desa Jatirejo ada 6 TPS. Dengan demikian, banjir berdampak terhadap 114 TPS.

Basmar belum memastikan kapan ditentukannya pemilu susulan untuk 10 desa yang ditunda.

Terlebih, aturan menyebut paling lambat 10 hari setelah hari pemungutan dan penghitungan suara.

Berikut daftar TPS yang dilakukan penundaan pemilu pada 14 Februari di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang terdampak banjir.

Wonoketingal: 19 TPS, 4.882 daftar pemilih tetap (DPT).

Cangkring Rembang: 9 TPS, 2.074 DPT.

Baca juga: Curhat Warga Demak, Ingin Nyoblos tapi Banjir 1 Meter

Cangkring: 15 TPS, 3.796 DPT.

Undaan Kidul: 9 TPS, 2.074 DPT.

Undaan Lor: 7 TPS, 1.671 DPT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com