“Oleh karena itu, biar cepat dirasakan, Bapak/Ibu segera bergerak saja. Nanti secara simbolisnya akan ada launching dan penyerahan Ibu Ketua Umum TP PKK Pusat,” ujar Fatoni.
Fatoni mengatakan dalam pelaksanaan program bedah rumah akan didanai dari APBD, APBN atau bantuan stimulan perumahan swadaya dari Kementerian PUPR, corporate social responsibility (CSR) BUMN/BUMD maupun swasta dan Baznas yang beroperasi di masing-masing wilayah.
Pada kesempatan itu, Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto menyebutkan, BPS Sumsel telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel pada 2023, yakni pada level 5,08 persen.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, kemiskinan ekstrim didefinisikan sebagai mereka yang hidup setara dengan Rp 11.571,21 per kapita per hari atau Rp 351.957, 40 per kapita per bulan.
“Program dari bedah rumah ini tadi saya lihat Pak Gubernur cukup banyak, ya. Kalau kita coba, nah, tadi itu hampir ribuan,” ungkapnya.
Baca juga: BPS: Perekonomian Sumsel Tumbuh 5,08 Persen, Tertinggi Ke-12 Se-Indonesia.
Wahyu berharap, meskipun agenda itu dijalankan pada Mei, program tersebut bisa mulai bertahap dilaksanakan mulai Februari ini.
“Ini agar program-program itu yang memang sudah diterima masyarakat, ya. Harapannya bisa juga tercatat BPS,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.