Terkait hal ini, ada pula budaya cemenggo dan besesandingon yang berkaitan dengan larangan seseorang yang sedang sakit untuk mendekati orang lain agar penyakit yang diderita tidak menular.
Menumbai adalah tradisi mengambil madu dengan cara orang yang akan melakukannya (juagan) akan membaca mantra untuk melakukan puji-pujian terhadap lebah.
Selain membakar kemanyan, Juagan juga akan membakar tunon untuk mengasapi lebah agar berpindah ke pohon yang lain.
Madu yang didapat akan diturunkan dengan tali rotan yang disebut sangkorot.
Melangun adalah tradisi berpindah yang dilakukan masyarakat Suku Anak Dalam untuk menghilangkan rasa sedih ketika ditinggal mati oleh keluarga atau saudara mereka.
Sebelumnya, jenazah akan ditutup kain dan dibaringkan dalam sebuah pondok yang bernama pasoron.
Melangun diawali dengan meratap dan menghempaskan badan ke tanah selama sepekan, dengan harapan nyawa yang hilang akan dikembalikan ke jenazah.
Masyarakat Suku Anak Dalam memang masih ada yang tidak mau mengubur jenazah karena percaya bahwa orang yang telah meninggal dapat hidup kembali.
Kemudian mereka akan pergi selama beberapa tahun sampai rasa sedih hilang, barulah kembali ke tempat semula.
Namun, ada pula yang langsung menguburkan jenazah, dan langsung pergi hari itu juga karena menganggap rumah tersebut akan membawa kesialan.
Sumber:
antaranews.com
bobo.grid.id
bungokab.go.id
badanbahasa.kemdikbud.go.id
indonesia.go.id
kompas.com . (Vanya Karunia Mulia Putri)
regional.kompas.com (Dini Daniswari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.