KOMPAS.com - Suku Kubu juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Suku ini merupakan suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
Namun, mayoritas, mereka hidup di Provinsi Jambi.
Sebagian besar penduduk Suku Kubu masih bertahan dengan tradisi lama, walaupun sudah ada penduduknya yang tersentuh teknologi.
Menurut tradisi lisan, Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, dimana mereka lari dari hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Kemudian, mereka dinamakan Moyang Sayoga.
Baca juga: Lewat Rumah Khusus, Suku Anak Dalam Kini Bisa Tinggal di Hunian Layak
Tradisi lain menyebutkan bahwa Suku Kubu berasal dari Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi.
Pendapat ini diperkuat dengan kenyataan bahwa adat suku Anak Dalam mempunyai kesamaan bahasa dan adat dengan Suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.
Secara garis besar, di Jambi, mereka hidup di tiga wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Suku Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh), Taman Nasional Bukit Duabelas, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatera).
Baca juga: Risma: Nanti, di Kawasan Suku Anak Dalam Dibuka Sambungan Internet
Mereka hidup nomaden dengan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu.
Baca juga: Saat Suku Anak Dalam Sarolangun Mengeluh Kehilangan Ruang Hidup
Suku Kubu cenderung primitif dikarenakan beberapa faktor, seperti lingkungan tempat tinggal yang berada di hutan belantara serta tidak mengenal peradaban di luar hutan
Di sisi lain, sekarang, sebagian besar masyarakatnya telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.
Kehidupan mereka sangat mengenaskan. Terutama seiring dengan hilangnya sumber daya hutan di Jambi dan Sumatera Selatan.
Karena, hutan ditebang berarti mereka kehilangan mata pencaharian.
Pembukaan pemukiman transmigrasi dan lahan sawit merupakan beberapa pembukaan lahan yang menyebabkan hilangnya hutan.
Selain itu, proses-proses marginalisasi yang dilakukan pemerintah dan suku bangsa dominan (Melayu) yang terdapat di Jambi dan Sumatera Selatan.
Baca juga: Pengelolaan Hutan yang Bermanfaat bagi Suku Anak Dalam di Jambi
Mayoritas Suku Kubu menganut kepercayaan animisme, namun ada juga puluhan warga Suku Kubu yang pindah ke agama Islam.
Bahasa dan budaya merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Karena, bahasa merupakan sarana untuk mengekspresikan budaya suatu bangsa.
Dalam berbahasa, Suku Kubu menggunakan beberapa kosakata sebagai cara untuk bertutur. Kosakata yang digunakan berupa kosakata tradisi, kosakata pengambilan makanan, kosakata azimat, dan kearifan lokal.
Sedangkan, budaya Suku Anak Dalam yang tersandi dalam kosakata bahasa Kubu, antara basale, melangun, menumbai, meremu, betilik, berburu, dan penggunaan benda-benda yang berkaitan dengan azimat.
Sumber: www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id dan repository.unj.ac.id
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.