Kerabat nenek Desti, Wastri mengatakan, Kasto mengalami gangguan mental sejak 2008.
Kasto sebelumnya pernah menikah dan memiliki anak, namun telah bercerai dan hidup terpisah.
Karena rumah roboh, Karto memang sengaja sementara tinggal di tempat bekas kandang sapi.
"Karena rumahnya roboh ya dipindahkan. Sekarang tinggal di kandang sapi," kata Wasri.
Wasri menceritakan, Karto sebelumnya bekerja merantau di Jakarta. Tak lama pulang merantau, Karto sering marah-marah karena permasalahannya.
Gangguan mentalnya makin parah hingga mengalami depresi berat.
"Dulu orangnya sehat, malah pintar mengaji. Tapi, sekitar tahun 2008 mulai alami gangguan jiwa hingga sering mengamuk. Sebelum lumpuh juga sering mengamuk," kata Wastri.
Wastri menyebutkan, Karto memiliki satu anak baru lulus SMA. Anaknya perempuannya yang kini tinggal bersama ibunya, seringkali menengok sang ayah.
Baca juga: Mandi di Sungai, Bocah 16 Tahun di Brebes Hilang Tenggelam, Awalnya Mengaku Bisa Berenang
"Anaknya sering nengok ke sini. Anaknya sekarang sudah kerja," ungkap Wastri.
Untuk makan sehari-hari, nenek Desti sering mengantarkan makanan untuk anak bungsunya yang tinggal di kandang sapi.
Kadang, para tetangga juga memberinya makan.
"Kalau buang air ya di tempat itu juga. Nanti yang membersihkan ibunya," terang Wastri.