Tokok masyarakat Banjarharjo, Warsudi mengapresiasi gotong royong warga dan pihak pemdes yang luar biasa peduli.
Tak berhenti di situ, pihak Pemkab Brebes juga harus turun tangan membantu keluarga nenek Desti.
Selain membantu mendirikan kembali rumah Desti, juga dengan merujuk Karto ke rumah sakit untuk menjalani perawatan maksimal.
"Melihat kondisi anaknya (Karto) harus segera diobati. Saya berharap Pemkab melalui Dinas Sosial dan Kesehatan segera turun ke sini untuk membawa ke RSUD atau kalau memang ODGJ maka dibawa ke RS Jiwa," kata Warsudi, yang juga anggota DPRD Brebes.
Kepala Dusun Pangebonan, Desa Bandungsari, Angsorul mengatakan, warga dengan kesadaran tinggi akhirnya bergotong-royong membantu mendirikan ulang rumah nenek Desti, Jumat (19/1/2024).
"Tahun ini diusulkan dari desa akan direhab, tapi roboh duluan. Akhirnya desa beri material, dan tenaga gotong royong warga. Harapannya rumahnya si ibu bisa berdiri lagi," kata Angrosul.
Angrosul mengatakan, keluarga nenek Desti memang pernah terdaftar sebagai Program Keluarga Harapan (PKH), namun sudah lama terhenti.
Baca juga: Buruh di Brebes Ingin UU Cipta Kerja Direvisi, Begini Respons Ganjar
"Dulu dapat bantuan dari PKH, setelah migrasi pencairan dari BNI peralihan ke Bank Mandiri tidak keluar. Akhirnya jalan keluarnya dari Desa memberikan bantuan BLT desa," kata Angrosul.
Angrosul mengatakan, Karto tidak memiliki e-KTP sehingga tidak masuk dalam Kartu keluarga (KK) orangtuanya. Hal itu lantaran Karto tidak bisa melakukan perekaman data.
"Akhirnya tidak punya KTP. Tapi, kalau BPJS ada. Karena tidak ada KTP elektrik tidak dapat bantuan. Tapi, dari Dinas Kesehatan dan Sosial dapat bantuan. Puskesmas juga sering kontrol dan beri obat," ujar Angrosul.
Angrosul memang berharap, agar Karto lebih baik dirawat di rumah sakit. Agar tidak merepotkan nenek Desti yang sudah sepuh.
"Baiknya memang dirawat di rumah sakit. Biar tidak merepotkan orangtuanya. Ya diobati, semoga bisa sembuh seperti dulu lagi," pungkas Angrosul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.