Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Gas di Pamekasan Butuh Kajian Ahli

Kompas.com - 13/01/2024, 10:11 WIB
Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Warga Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tidak heran dengan peristiwa sumur bor yang mengeluarkan air bercampur gas.

Sebelum kejadian, sumur bor milik Junaidi menyemburkan api setelah disulut korek api. Setelah itu, ada sumur bor lainnya yang juga mengeluarkan gas. Namun semburannya lebih kecil.

Salah satu warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Haidar Ansori menjelaskan, 2 sumur lainnya yang berada di Kecamatan Kadur, pernah mengeluarkan gas. Seperti di Desa Bangkes dan Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kisah Heroik Petugas Padamkan Semburan Api Sumur Bor di Pamekasan, Ada yang sampai Pingsan

"Masyarakat tidak heran dengan semburan gas yang berasal dari sumur bor, karena Kecamatan Kadur dikenal dengan daerah yang alamnya banyak terkandung minyak dan gas," ujar Haidar Ansori, Jumat (12/1/2024).

Haidar menambahkan, sekitar tahun 2010, pernah dilakukan eksplorasi seismik di Kecamatan Kadur. Hasilnya, ditemukan beberapa titik yang diduga kuat mengandung Sumber Daya Mineral (SDA). Seperti di Desa Kertagena Tengah dan Desa Bangkes, Kecamatan Kadur.

"Titik lokasi eksplorasi seismik itu, saat ini sudah dikuasai pemerintah dan belum ada tindak lanjut mau diapakan oleh pemerintah," imbuh Haidar.

Baca juga: Butuh 7 Jam Padamkan Semburan Api Sumur Bor di Pamekasan

Menurut Haidar, semburan gas di sumur bor milik Junaidi itu, butuh kajian lebih serius lagi apakah ada kandungan racun yang membahayakan, atau gas tersebut bisa dimanfaatkan warga.

"Di Desa Kertagena, ada sumur gas yang dipakai warga selama puluhan tahun untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak dan mengeringkan pakaian. Mungkin setelah ada kajian, sumur gas milik Junaidi bisa dialirkan ke warga," ungkap mantan aktivis mahasiswa IAIN Madura ini.

Keterangan BPBD

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Ack Dhofir Rosidi mengatakan, sampel semburan air dan gas dari sumur bor milik Junaidi itu, sudah dikirimkan ke Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur.

Sampai sekarang, hasilnya belum diketahui.

"Pengiriman sampel biasanya tiap minggu. Rekomendasi ESDM Jawa Timur cuma mitigasi bencana agar semburan gas itu diarahkan ke atas untuk mencegah adanya percikan api. Ini sudah kami lakukan meskipun kemarin, pipanya diubah oleh pemiliknya. Bahkan disulut dengan korek api," tutur Dhofir.

Tindak lanjut dari peristiwa semburan api kemarin, BPBD akan kordinasi dengan Satuan Kerja Khusus (SKK) Minyak dan Gas (Migas) untuk meneliti kandungan gas di sumur tersebut.

"Kami sifatnya kordinasi saja dengan SKK Migas. Ke depannya, kami tidak punya kewenangan," kata Dhofir.

Perlu Uji Kelayakan

Peneliti bidang Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Gabriel Otrista kepada Kompas.com mengatakan, warga jangan mengambil tindakan sendiri untuk memanfaatkan semburan gas sumur tersebut.

Untuk bsia dimanfaatkan, harus berdasarkan uji kelayakan dari instansi berwenang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com