Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Aspirasi Warga dan Berdayakan UMKM, PJ Gubernur NTB Gagas Program Jumat Salam

Kompas.com - 09/01/2024, 09:53 WIB
Idham Khalid,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lau Gita Ariadi menggagas program Jumat Salam untuk mendengar aspirasi masyarakat bawah.

Progam Jumat Salam merupakan akronim dari Jumpa Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat. Jadi, Pj bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) blusukan ke desa-desa.

Ditemui di kantornya, Gita sapaan akrab PJ mengatakan, dengan turun ke desa-desa setiap hari Jumat diharapkan para OPD dapat mendengar langsung aspirasi masyarakat dan memecahkan persoalan yang dihadapi.

Baca juga: Dua Ikan Purba Mola-mola Ditemukan Mati di Perairan Sumbawa, NTB

"Kegiatan Jumat Salam ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat dan OPD. Mendengar langsung suara-suara masyarakat, berkoordinasi dan memberikan tawaran solusi hingga pembangunan dapat berjalan baik dan maksimal,” ungkap Gita," Senin (8/1/2024).

Salah satu pengalaman konkret yang ditemui, memberikan lahan aset Pemprov untuk dijadikan tempat pemakaman umum warga.

"Salah satu contoh masyarakat telah menggunakan lahan Pemprov untuk dijadikan lokasi pemakamannya."

"Tapi di data BPKAD itu masih berproduksi, setelah kami lakukan komunikasi akhirnya itu bisa jadi milik warga, gak mungkin kami bongkar (jenazah). Hal seperti ini kami harus tahu kondisi masyarakat," kata Gita.

Selain mendengar aneka persoalan masyarakat, progam Jumat Salam ini juga memberikan dampak ekonomi UMKM masyarakat yang dikunjungi.

Baca juga: Bentrok Warga 2 Desa di Bima NTB, 1 Orang Tertembak Senpi Rakitan

"Jadi dalam kegiatan itu kami undang para UMKM dari desa-desa untuk menjajakan dagangannya. Nanti masyarakat umum para pejabat OPD yang membeli, jadi ekonomi itu bisa bergerak di tingkat-tingkat bawah," ungkap Gita.

Ia menjelaskan, ratusan makanan tradisional dijajakan melalui dari pelecing, serabi hingga beranekaragam hasil bumi.

Dalam kegiatan tersebut para OPD diarahkan mengenakan sarung tradisional khas tiga suku yang berada di NTB yakni Sasak, Sembawa dan Bima.

"Kami arahkan juga para OPD ini pakai londong (sarung) berbaur bersama masyarakat. Hal ini juga bentuk membangun cinta semangat atas hasil karya seni kebudayaan kita," kata Gita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com