Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penemuan 4 Mayat di Muba, Warga Cium Aroma Tak Sedap, Diduga Sudah Empat Hari Tewas

Kompas.com - 21/12/2023, 07:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Heri (40), ibu dan dua anaknya ditemukan tewas di rumah mereka di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ditemkan tewas di rumahnya pada Rabu (20/12/2023) siang.

Diduga keempatnya tewas sempat hari sebelum ditemukan tewas karena salah satu anaknya, MA (12) masih mengenakan seragam sekolah pramuka.

Dari empat jasad, dua adalah orag dewasa yakni Her dan ibunya, Juray (70). Sementara dua jasad lainnya adalah anak-anak Heri yakni AU (5) dan sang kakak, MA (12).

"Jasad sekitar pukul 14.00 WIB ditemukan oleh masyarakat, saat ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian," kata Kades Lumpatan Agus Kurniawan.

Baca juga: Heri, Ibu dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas, Sehari-hari Jualan Keliling di Muba, Istri Jadi TKW di Singapura

Saat ditemukan, empat jasad korban dalam kondisi mengenaskan dan mulai membusuk.

Penemuan empat mayat tersebut berawal saat warga sedang membersihkan rumput di sekitar rumah korban dan mencium aroma busuk dari dalam rumah.

Karena penasaran, saksi tersebut masuk ke dalam rumah dan menemukan satu jasad. Saksi tersebut langsung melapor ke pihak desa dan dilanjutkan ke kepolisian.

Plt Kasat Reskrim Polres Muba IPTU Dedi Kurniawan membenarkan ada empat korban tewas dengan identitas dua laki-laki dan dua perempuan.

"Kita masih pelakukan penyelidikan lebih intensif, korban berjumlah 4 orang, mengenai kasus tersebut kita menduga sementara ada tindak kriminal," ungkap Dedi.

Baca juga: Soal Satu Keluarga Tewas di Muba, Korban Dikabarkan Baru Jual Tanah Senilai Rp 200 Juta

Disinggung soal adanya tindak kekerasan pada tubuh korban, Dedi menyebutkan bahwa keempat korban saat ini akan dibawa ke RS Bhayangkara Palembang.

"Kita masih menunggu hasil dari pemeriksaan dari rumah sakit, keempatnya setelah ini langsung dilakukan otopsi di RS Bhayangkara, untuk informasi lebih lanjut nanti kita sampaikan," jelasnya.

Berjualan keliling, istri menjadi TKW

Kakak sulung Heri, Rusdi mengatakan bahwa adiknya sehari-hari berjualan keliling, sementara istrinya bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Singapura.

"Semenjak pisah dengan istrinya dia ajak ibu tinggal di Sekayu. Jadi ketika dia berjualan ada ibu yang menjaga anak-anaknya, " sambung dia.

Ia juga menyebut sang adik sempat meminta izin kepadanya untuk menjual kebun kelapa sawit milik ibunya.

Baca juga: Perampokan Sadis di Muba, Pemilik Warung Ditembak Pelaku

Alasan menjual kebun sawit adalah untuk modal membuka usaha sambil merawat ibu dan dua anaknya.

"Itu kebun warisan dari ibu kami. Memang almarhum sempat minta izin ke saya katanya mau jual kebun untuk modal buka usaha, " katanya.

Setahu dia, sang adik juga tak memiliki musuh selama tinggal di Sekayu. Selain itu keluarga Heri dikenal baik dan tak memiliki masalah.

"Terakhir ketemu sekitar satu bulan yang lalu. Saya tinggalnya di Betung, begitu dapat kabar ibu meninggal langsung ke lokasi, keluarga syok, " ujar Rusdi.

Rusdi mengaku tidak tahu kronologi dan titik-titik penemuan mayat keempat anggota keluarganya itu.

Baca juga: Polisi Tutup 33 Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Muba Sumsel

"Sebab begitu sampai sudah ada pihak kepolisian jasad sudah dibungkus. Masuk rumah saja tidak sempat," kata dia.

"Harapan saya semoga pelakunya cepat ditangkap, " ungkap dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Pythag Kurniati), Sripoku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com